Berita

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto/Repro

Politik

Masa Kritis Sebuah Bangsa Antara 70-100 Tahun, Prabowo: Apakah Kita Bisa Survive Atau Alami Degradasi?

SENIN, 16 AGUSTUS 2021 | 18:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Berdasarkan penelitian sejumlah pakar sejarah di dunia, disebutkan bahwa perjalanan sebuah bangsa akan mengalami masa-masa kritis ketika menginjak usia 70 sampai 100 tahun.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberikan pidato kebangsaan dalam acara peringatan 50 Tahun CSIS Indonesia, Senin (16/8).

"Banyak ahli-ahli sejarah membuat riset dan mengatakan saat-saat paling kritis dalam sejarah bangsa adalah antara 70-100 tahun," kata Prabowo.


Di rentang usia tersebut, sebuah bangsa akan diuji ketahanannya oleh sejarah. Apakah bangsa tersebut bisa terus bertahan atau justru mengalami sebuah tantangan serius yang mengarah pada degradasi dan disintegrasi.

Indonesia, lanjut Prabowo, akan genap menginjak usia 76 tahun pada Selasa besok (18/8), setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Artinya, Indonesia tengah berada di masa krisis itu.

"Ya, kita sekarang berada di masa-masa kritis itu. Apakah kita survive seterusnya sebagai bangsa atau kita mengalami suatu degradasi, bahkan bisa disintegrasi," tuturnya.

Atas dasar itu, Menteri Pertahanan RI ini mengajak semua pihak untuk tidak melupakan amanat kemerdekaan Indonesia dengan segala legacy yang telah ditorehkan oleh para founding fathers.

Ia juga menegaskan bahwa segenap bangsa Indonesia tidak boleh menganggap remeh masa-masa kritis sebagaimana diungkapkan para ahli sejarah tersebut.

"Jadi saudara-saudara, kehebatan kita, kecemerlangan kita, tidak boleh kita lupakan. Juga sebaliknya, jangan kita anggap bahwa itu dengan sendirinya datang. We cannot take it for granted," demikian Prabowo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya