Berita

mural “Tuhan Aku Lapar” di Jalan Aria Wangsakara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang/Net

Nusantara

Negara Harusnya Pakai Pendekatan Humanis Bukan Militeristik Terhadap Pembuat Mural “Tuhan Aku Lapar”

SENIN, 16 AGUSTUS 2021 | 00:22 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Cara pendekatan militeristik oleh negara terhadap pembuat mural “Tuhan Aku Lapar” di Jalan Aria Wangsakara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang dinilai salah.

“Rakyat lapar jangan didekati dengan pendekatan yang aneh, rakyat yang buat mural Tuhan Aku Lapar, mestinya didekati dengan pendekatan humanitik,” kata Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/8).

Menurut Ujang, tidaklah tepat negara melalui kepolisian melakukan pendekatan keras terhadap rakyat disaat kondisi yang memang tengah sulit ini. Adapun pendekatan humanis bisa berupa memberikan dia makan.


“Beri mereka makanan, jangan sampe mereka di tekan-telan. Kita ini bukan negara militeritis. Kita ini negara demokratis. Rakyat lapar ya kasih makan, jangan kasih yang lain,” demikian Ujang.

Sebelumnya, Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro mengatakan, jajarannya sempat menyelidiki sang pembuat mural. Saat ini, polisi telah menemukan pembuat mural yang diketahui berjumlah dua orang, yaitu berinisial D (26 tahun) dan DF (22). Keduanya berasal dari Komunitas Street Art Movement.

Menurut dia, aksi tersebut bukan termasuk perbuatan melanggar hukum. Wahyu mengaku kalau pihaknya mendatangi kediaman pembuat mural untuk memberikan bantuan sosial. Hanya saja, ia tidak menyinggung mengapa tulisan 'Tuhan Aku Lapar' dihapus dari tembok.

"Kedua rumah pembuat tulisan sudah disambangi dan kita berikan dukungan sembako beras serta kebutuhan pokok lainnya," jelas Wahyu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya