Analis komunikasi politik, Hendri Satrio/Repro
Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyebut Sumatera Barat (Sumbar) tak lagi memunculkan tokoh-tokoh di level nasional jadi perdebatan panas di masyarakat. Berbagai respons pun bermunculan terkait pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
Salah satunya adalah dari analis komunikasi politik, Hendri Satrio. Menurut pria yang karib disapa Hensat ini, pernyataan Megawati harus dipandang secara positif sebagai sebuah "undangan".
"Kita lihat dari sisi positifnya saja. Sebetulnya itu undangan dari Bu Megawati untuk para tokoh Sumbar agar lebih tampil di pentas politik nasional. Sekarang kan ada Refly (Harun), ada Faldo (Maldini), ada Rizal Ramli, ada banyak tokoh dari Sumatera Barat," ujar Hensat kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (14/8).
Hensat pun berharap publik menganggap ucapan Megawati itu sebagai pemicu, sebagai undangan bagi para tokoh Sumbar untuk lebih tampil di permukaan.
Meskipun sebenarnya saat ini ada banyak tokoh asal Sumbar, tapi mungkin di mata Megawati mereka masih kurang tampil atau terlihat di permukaan dunia perpolitikan nasional.
Secara khusus, Hensat pun menilai pernyataan Megawati itu merupakan sebuah undangan bagi Rizal Ramli untuk mau mendekat dan kemudian menyatu dengan PDI Perjuangan.
"Mudah-mudahan juga ini undangan Megawati kepada Bung Rizal Ramli untuk mendekat ke PDI Perjuangan. Jangan-jangan, ini kode-kode dari Bu Mega bahwa sebenarnya PDI Perjuangan juga sudah menyiapkan panggung khusus untuk bang Rizal Ramli. Ambil saja Bang!" tandas Hensat.