Berita

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri/Repro

Politik

Konstituen Pilih Ganjar dibanding Puan, Sudah Saatnya PDIP Bercerai dengan Jokowi

SABTU, 14 AGUSTUS 2021 | 09:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Hasil survei yang menunjukkan konstituen PDI Perjuangan lebih banyak memilih Ganjar Pranowo makin menguatkan alasan partai banteng gencar mengiklankan Puan Maharani melalui pemasangan baliho.

Bahkan karena kekuatan Ganjar pula, Puan yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu kini rajin mengkritik kebijakan pemerintah hanya untuk mendapat perhatian dari masyarakat.

"Alasan bertebarannya baliho-baliho Puan sampai dia berani akting mengkritik kebijakan Jokowi itu bagian dari bayang-bayang ketakukannya terhadap hegemoni kekuatan Ganjar yang makin tidak terbendung di PDIP," kata pengamat politik Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (14/8).

Belum lagi, Saiful Anam mendengar ada informasi valid terkait adanya dukungan Presiden Joko Widodo kepada Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024. Untuk itu, ia menyarankan kepada PDIP mengambil langkah berani jika ingin tetap membawa Puan Maharani ke kancah Pilpres 2024.

"Saya menyarankan PDIP segera memutus hubungan dengan Presiden Jokowi dan mengubah peta koalisi, yakni PDIP bisa saja menjadi partai oposisi dari pemerintahan Jokowi," usulnya.

Sebab bila masih menggaet Jokowi, kans Puan untuk bersinar di Pilpres 2024 akan semakin kecil.

"Kalau PDIP memutus hubungan dengan Jokowi, bukan tidak mungkin Puan semakin berkibar dan bersinar, karena publik menganggap bahwa ia adalah sosok yang berani melawan kekuasaan dan mementingkan rakyat daripada kepentingan kekuasaan," tandasnya.

Dalam survei Charta Politika pada 12 hingga 20 Juli 2021, Ganjar meraup 44,7 persen suara dari konstituen PDIP. Hal itu berbeda dengan perolehan Puan Maharani yang hanya dipilih 4,8 persen oleh konstituen PDIP.

"Kalau kita bandingkan dengan Mbak Puan dan Ibu Risma, hanya 4,8 persen dari pemilih PDIP yang menyatakan mendukung Mbak Puan sebagai presiden," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam rilis secara daring, Kamis lalu (12/8).

Populer

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Parpol Dilarang Tarik Dukungan, Peluang Anies Hampir Pupus

Kamis, 29 Agustus 2024 | 09:49

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

PDIP Dikabarkan Usung Anies di Pilkada Jabar, Begini Respons Puan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 12:56

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

Begini Respons Gerindra soal Anies Gagal Nyagub di Jakarta

Kamis, 29 Agustus 2024 | 18:06

UPDATE

Jatuh Di Gunung Sibayak, Mahasiswa USU Meninggal Dunia

Minggu, 08 September 2024 | 16:07

Topan Super Yagi Hantam Vietnam, Sembilan Tewas

Minggu, 08 September 2024 | 15:51

Pj Gubernur Dan Ribuan Warga Sholatkan Jenazah Tu Sop, Bacagub dan Ulama Kharismatik Aceh

Minggu, 08 September 2024 | 15:47

Bawa PKB Go Public, Cak Imin Isyaratkan Ingin Pensiun

Minggu, 08 September 2024 | 15:32

Ketokohan Megawati Belum Tertandingi, Istana Terus Manuver Ganggu PDIP

Minggu, 08 September 2024 | 15:27

Trump Tersinggung Putin Dukung Harris

Minggu, 08 September 2024 | 15:03

Jokowi Dimungkinkan Berpihak ke Barisan Penggugat Megawati

Minggu, 08 September 2024 | 15:00

KBRI Yangon Lacak WNI yang Disekap dan Disiksa di Myanmar

Minggu, 08 September 2024 | 14:43

DPW IKM Jakarta Punya Ketua Baru Hasil Aklamasi

Minggu, 08 September 2024 | 14:34

Gugatan Kader Banteng Berpotensi Munculkan Kongres Tandingan

Minggu, 08 September 2024 | 14:16

Selengkapnya