Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Net

Politik

Megawati Pertanyakan Komando Penanganan Covid-19, Prof Sugianto: Kepala Negara Bukan Petugas Partai

KAMIS, 12 AGUSTUS 2021 | 05:37 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Dalam menjalankan tugas kenegaraannya, Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara tidak semestinya mendapat intervensi siapapun. Termasuk dari partai politik pengusung.

Hal tersebut disampaikan Ahli Hukum Tata Negara dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Sugianto, menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan kendali komando penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, partai politik pengusung harus bisa membedakan kapasitas seorang anggota partai sebagai petugas partai, dengan seorang presiden yang merupakan Kepala Negara. Walaupun dalam pencalonannya diusung partai politik.

“Partai politik pengusung tidak seharusnya mengintervensi terlalu dalam kepada Presiden, karena Kepala Negara memiliki otoritas penuh dalam menjalankan roda pemerintahan,” kata Sugianto kepada Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (11/8).

Disinggung tentang Jokowi yang dianggap Megawati sebagai petugas partai, Sugianto mengatakan hal itu sah-sah saja. Namun, ia menyarankan partai pengusung bisa membedakan kedudukan Jokowi sebagai Presiden.

“Jadi Kepala Negara itu bukan petugas partai,” tegasnya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya mempertanyakan siapa yang seharusnya menjadi pemegang komando tertinggi saat kondisi bangsa dalam keadaan tidak normal alias darurat pandemi Covid-19. Menurutnya, kepala negara lah yang sedianya memegang kendali komando.

"Saya bilang sama Bapak Presiden, Bapaklah yang namanya kepala negara Presiden RI yang harus langsung. Karena ini persoalannya adalah extraordinary,” tegas Megawati dalam acara saat acara pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (4/8).

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Pengusaha Kecewa UMP Naik 6,5 Persen, APINDO Peringatkan Risiko PHK

Sabtu, 30 November 2024 | 13:54

Upah Naik Turunkan Kriminal

Sabtu, 30 November 2024 | 13:39

Tiongkok Ancam Ambil Tindakan jika AS Makin Keras Soal Ekspor Chip

Sabtu, 30 November 2024 | 13:37

Pakar Sarankan Pemerintah Prabowo Jalankan 5 Prinsip Ekonomi Hijau Syariah

Sabtu, 30 November 2024 | 13:14

Harga Emas Dunia Jatuh Hingga 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 30 November 2024 | 13:01

100 Warga Gaza Tewas dalam Tiga Hari Serangan Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 12:42

PPATK: 80 Persen Pemain Judol Transaksi di Bawah Rp100 Ribu

Sabtu, 30 November 2024 | 12:35

BOT: Ekonomi Membaik pada Oktober, Dipicu Sektor Pariwisata dan Ekspor

Sabtu, 30 November 2024 | 12:28

OJK Cabut Izin Usaha Bank BPRS Kota Juang Perseroda Aceh, Gara-gara Ini

Sabtu, 30 November 2024 | 12:19

Ternyata Ini Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024

Sabtu, 30 November 2024 | 12:06

Selengkapnya