Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Polisi Belanda Minta Pemerintah Evakuasi Penerjemah di Afghanistan

RABU, 11 AGUSTUS 2021 | 14:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

30 warga Belanda yang tergabung dalam misi polisi Eropa, EUpol, meminta pemerintah untuk segera membawa rekan Afghanistan mereka ke tempat yang lebih aman di Belanda, menyusul kebangkitan kelompok Taliban pasca penarikan pasukan NATO.

Taliban secara khusus menargetkan penerjemah yang bekerja dengan pasukan Barat dan keluarga mereka, menyebut mereka sebagai pengkhianat negara.

“Tidak dapat diterima bahwa membawa rekan-rekan Afghanistan kami ke Belanda bukanlah prioritas utama para menteri yang terlibat,” tulis mereka, menyebut Menteri Pertahanan Ank Bijleveld, Menteri Luar Negeri Sigrid Kaag, Ferdinand Grapperhaus dari Kehakiman dan Keamanan, dan Sekretaris Negara Ankie Broekers-Knol dari Kehakiman dan Keamanan.


“Menempatkan nyawa manusia di atas prosedur internal dan mengevakuasi orang-orang pemberani ini sekarang,” lanjut mereka, seperti dilaporkan NL Times, Rabu (11/8).

Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld sendiri memang telah berjanji untuk menyelamatkan para penerjemah yang bekerja dengan Angkatan Bersenjata Belanda dan keluarga mereka, tetapi lusinan dari mereka masih terjebak di Afghanistan .

Seruan itu didukung oleh serikat polisi Belanda, Vluchtelingenwerk Nederland, Amnesty International, dan mantan ketua serikat militer AFMP.

Belanda bekerja dengan total 273 penerjemah selama melakukan misi militer di Afghanistan. Lebih dari seratus penerjemah dan keluarga mereka telah dibawa ke Belanda. Setidaknya 70 masih terjebak di Afghanistan, menurut ANP. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya