Berita

Pasukan militer Rwanda yang berangkat ke Mozambik/Net

Dunia

Dibantu pasukan Rwanda, Mozambik Berhasil Rebut Kendali Pelabuhan Utama dari Para Jihadis

SENIN, 09 AGUSTUS 2021 | 07:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tentara Mozambik berhasil merebut kembali kendali atas pelabuhan utama di utara Mocimboa da Praia dari gerilyawan ekstremis. Dalam upaya perebutan itu, mereka dibantu oleh pasukan Rwanda yang mulai dikerahkan sejak bulan lalu untuk memerangi para jihadis.

Pasukan Pertahanan Rwanda dalam sebuah tweet pada Minggu (8/8) menyampaikan, “Kota pelabuhan Mocimboa da Praia, benteng utama pemberontakan selama lebih dari dua tahun telah ditangkap oleh pasukan keamanan Rwanda dan Mozambik.”

Juru bicara pasukan Rwanda, kolonel Ronald Rwivanga mengkonfirmasi hal ini kepada AFP, dengan mengatakan “Ya (Mocimboa da Praia) telah jatuh.”

Mocimboa da Praia adalah benteng terakhir pemberontak, menandai akhir dari fase pertama operasi kontra-pemberontakan yang mengusir pemberontak dari benteng, terang Rwivanga.

Serangan jihadis pertama terjadi pada Oktober 2017 di kota pelabuhan itu. Sejak itu, Mocimboa da Praia  menjadi markas de facto ekstremis terkait ISIS, yang secara lokal disebut sebagai Al-Shabab.

Seribu tentara Rwanda dikerahkan untuk menopang pasukan militer Mozambik yang telah berjuang mendapatkan kembali kendali atas Provinsi Cabo Delgado utara, yang merupakan rumah bagi salah satu proyek gas alam cair terbesar di Afrika.

Pekan lalu pasukan tersebut mengklaim keberhasilan pertama mereka sejak dikerahkan, dengan mengatakan mereka telah membantu tentara Mozambik mendapatkan kembali kendali atas Awasse, sebuah pemukiman kecil tapi juga strategis di dekat Mocimboa da Praia.

“Kami akan melanjutkan operasi keamanan untuk sepenuhnya menenangkan daerah-daerah itu dan mengizinkan pasukan Mozambik dan Rwanda untuk melakukan operasi stabilisasi saat (pengungsi) kembali ke rumah dan bisnis berlanjut,” ujar Rwivanga.

Pasukan Rwanda dikerahkan pada 9 Juli, setelah kunjungan yang dilakukan oleh pemimpin Mozambik Filipe Nyusi ke Kigali pada Aril lalu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya