Berita

Salah satu produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) berupa tembakau sintetis/Net

Politik

Pemerintah Perlu Terapkan Upaya Baru dalam Menekan Prevalensi Perokok

SABTU, 07 AGUSTUS 2021 | 18:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Upaya baru untuk menekan prevalensi perokok di Indonesia harus diintensifkan pemerintah. Pasalnya, saat ini masiih ada sekitar 65,7 juta penduduk Indonesia masih tercatat sebagai perokok.

Hal itu diminta Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Gadjah Mada, Satria Aji Imawan, karena menilai upaya pemerintah untuk menekan prevalensi perokok belum maksimal.

"Khususnya, setelah rencana untuk mengadakan aturan khusus untuk produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) masih belum terealisasi," ujar Aji dalam keterangan tertulis pada Sabtu (7/8).

Menurut Satri, produk HPTL telah cukup banyak diteliti dan terbukti memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok, sehingga bisa membantu menekan bahaya kesehatan akibat rokok.

"Regulasi yang sempat dicanangkan untuk HPTL masih mandek," imbuhnya.

Aji melihat upaya pemerintah memperbaiki regulasi yang ada masih gamang. Padahal, industri tembakau merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Belum lagi, di era pandemi seperti saat ini.

"Saya pikir pemerintah berpikir dua kali untuk melakukan inovasi radikal di bidang rokok,” pungkasnya.

Sementara itu, Director of University of Michigan Tobacco Research Network, Cliff Douglas, dalam diskusi Global Forum on Nicotine mengatakan, pembentukan kebijakan terkait produk HPTL perlu mempertimbangkan riset-riset yang sudah ada, termasuk riset yang dilakukan industri. Hal ini demi menciptakan kebijakan yang proporsional.

Menurutnya, pemerintah atau pembuat kebijakan tidak perlu langsung percaya dengan apa yang disodorkan oleh industri. Namun, mereka setidaknya harus melakukan upaya validasi, seperti melakukan verifikasi atas hasil-hasil riset yang disodorkan ke pemerintah sebelum membuat keputusan.

"Saya ingin mengutip Presiden Joe Biden yang berkata, berdiskusilah dengan lawan Anda. Jangan langsung percaya, tapi verifikasilah. Saya harap, rekan-rekan saya di bidang kesehatan masyarakat tidak perlu takut untuk melakukan hal-hal itu,” ujar Cliff Douglas menutup.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya