Berita

Warga mengantrim di depot bus di Klong Toey, Thailand untuk pengujian Covid-19/Net

Dunia

Kasus Covid Makin Melonjak, 100 Ribu Penduduk Bangkok Dirawat di Rumah Isolasi

JUMAT, 06 AGUSTUS 2021 | 16:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kasus Covid-19 di Thailand terus mengalami lonjakan dan telah mencatatkan rekor 20.920 kasus harian baru dengan 160 kematian pada Kamis (5/8) waktu setempat. Lonjakan terutama terjadi di ibukota Bangkok  yang melaporkan lebih dari 100.000 pasien Covid-19 yang kini ditempatkan di rumah isolasi.

Keterangan tersebut disampaikan asisten juru bicara Center for Covid-19 Situation Administration (CCSA) dalam konferensi pers Kamis.

“Jumlah pasien yang diisolasi di rumah di Bangkok mencapai hampir 100.000 pada 5 Agustus,” ujarnya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (6/8).

Dia mengatakan, pusat operasi CCSA juga diberi pengarahan tentang pekerjaan 232 pusat yang didirikan untuk merawat pasien yang ditempatkan di isolasi rumah di ibu kota.

“Semua sektor bekerja keras untuk memastikan orang dirawat dengan aman dan cepat," kata Apisamai.

Dia menambahkan Departemen Dukungan Layanan Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Masyarakat telah mengubah peraturan untuk memungkinkan masyarakat membeli alat uji antigen (ATK) untuk pengujian sendiri.

“Food and Drug Administration sendiri telah menyetujui 19 merek ATK dan diharapkan aka nada lebih banyak perusahaan yang mengajukan proposal untuk persetujuan” kata ,Apisamai seraya menambahkan ATK harus dibeli di rumah sakit atau apotek.

“ATK tidak diizinkan untuk dijual secara online atau di toko serba ada,” ujarnya.

Menurut Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA), 20 persen orang yang menggunakan ATK sejak 20 Juli dinyatakan positif Covid-19.

“Sesuai kebijakan Departemen Pelayanan Medis, orang yang terinfeksi Covid-19 harus diberikan perawatan medis tepat waktu,” kata Apisamai.

Apisamai menambahkan, agar warga yang mendapati hasil tesnya positif tidak panik dan segera menghubungi hotline atau rumah sakit.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya