Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dedi Irawan saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo/Ist
Pertumbuhan ekonomi yang kembali positif di kuartal II 2021, bahkan mencapai 7,07 persen secara year on year (yoy), harus tetap diapresiasi. Sebab bagaimanapun, pertumbuhan yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) itu merupakan bukti pemerintah bekerja keras untuk menjauhkan indonesia dari jurang resesi ekonomi.
Begitu kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dedi Irawan saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (6/8).
Menurutnya, selain kerja keras pemerintah, pertumbuhan ini juga buah dari kedisiplinan rakyat Indonesia yang mau patuh menjaga protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi.
“Sehingga mesin pertumbuhan tetap bisa berjalan dengan ditandai oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,9 persen dan kinerja ekspor yang tumbuh 31,8 persen,†urainya.
Dedi Irawan menilai pertumbuhan konsumsi rumah tangga merupakan sinyal bahwa ekonomi masyarakat mulai bergeliat kembali.
Di satu sisi, dia juga menyoroti sektor kelautan perikanan yang tumbuh 9,69 persen pada kuartal II tahun ini. Artinya produksi dan produktivitas masyarakat nelayan dan pembudidaya mengalami peningkatan.
"Dengan konsistennya pertumbuhan sektor kelautan perikanan ini, tentu akan berdampak langsung pada kesejahteraan nelayan kecil dan pembudidaya yang banyak tersebar di sepanjang garis pantai Indonesia,†sambung mantan Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu.
Pemuda Muhammadiyah juga mengingatkan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dan patuh mematuhi protokol kesehatan, sehingga pertumbuhan ekonomi yang sudah baik dapat terus dipertahankan hingga akhir tahun.
"Kita harus tetap waspada, bersatu, berkolaborasi, sehingga pemerintah dapat terus menjaga pertumbuhan ekonomi tetap konsisten tumbuh dan menjaga ekonomi masyarakat akar rumput tetap terjaga,†tutupnya.