Berita

Publika

Kenapa Pesawat Presiden Dicat Merah Putih?

JUMAT, 06 AGUSTUS 2021 | 08:57 WIB | OLEH: CHAPPY HAKIM

SUDAH lebih dari satu bulan yang lalu saya dihubungi beberapa teman terutama teman media yang menanyakan tentang apa benar pesawat terbang Kepresidenan di rubah catnya menjadi merah putih dan apa sebabnya.

Pada awalnya saya tidak begitu menghiraukan pertanyaan pertanyaan tersebut yang saya anggap sebagai pertanyaan yang biasa saja dari orang yang  sekedar ingin tahu.

Dalam arti saya hanya menjawabnya dengan candaan candaan saja.

Ternyata hari demi hari pertanyaan semakin gencar dan sudah menjadi rada serius. Saya katakan rada serius karena pertanyaan tentang berubahnya warna pesawat terbang kepresidenan sudah mulai dihubung hubungkan dengan faktor keamanan dan keselamatan terbang, urusan politik dan penggunaan anggaran negara.

Sebuah perkembangan yang sama sekali tidak saya duga pada awalnya. Perubahan warna pesawat terbang presiden telah mengundang polemic yang luas. Ternyata memang kita kelihatannya sangat suka dengan imajinasi dan mitos yang terkadang membawa jauh keluar dari pokok persoalan.

Beberapa hari yang lalu, karena saya belum juga memberikan jawaban serius, karena saya tidak melihat ada yang aneh dari berubahnya Cat Pesawat Terbang Kepresidenan itu, saya didesak.

Ayo dong Pak, bapak sebagai pengamat penerbangan harus mengkritisi dong, kenapa pesawat terbang Presiden dirubah warnanya menjadi merah putih? Dan kenapa bapak diam saja?

Wah, wah, wah, terpaksa saya jawab pelan pelan:

Begini ya saya bukan pengamat penerbangan. Saya adalah praktisi di penerbangan dengan menggeluti bidang penerbangan militer dan sipil selama puluhan tahun.

Jadi sekali lagi saya bukan pengamat penerbangan. Tidak ada tugas saya mengkritisi perubahan cat pesawat terbang, hahahahaha.

Media asing atau institusi luar negeri bila menghubungi saya, maka mereka menyebut saya sebagai Aviation Expert atau Aviation Safety Expert. Hal itu karena mereka merujuk kepada saya yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara dan juga Ketua Timnas EKKT (Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi) serta banyak menulis artikel dan buku mengenai penerbangan.

Jadi sekali lagi, saya bukan pengamat penerbangan yang tugasnya mengamat-amati penerbangan, karena saya “menggeluti” dunia penerbangan. Apabila saya mengkritisi tentang penerbangan, maka saya akan menyampaikannya dengan disertai analisis yang agak teknis sifatnya namun dikemas dalam format populer, agar mudah dimengerti.

***

Kembali kepada cat pesawat terbang kepresidenan yang berubah warna menjadi merah putih, ternyata terus saja bergulir liar dengan komentar komentar dari berbagai pihak. Dengan berkembangnya isu ini maka saya mulai menjawab pertanyaan pertanyaan dari teman teman media.

Saya tegaskan bahwa perubahan warna pesawat, sama sekali tidak ada hubungannya dengan faktor keselamatan dan keamanan pesawat terbang. Pesawat terbang, dengan kemajuan teknologi sekarang ini bisa di cat dengan warna apa saja.

Khusus untuk pesawat militer memang ada beberapa pertimbangan dalam memilih warna yang dikaitkan dengan medan laga dimana pesawat itu akan melakukan operasi penerbangannya.

Akan tetapi dengan kemajuan teknologi penerbangan yang sangat pesat, maka pertimbangan pertimbangan warna pesawat secara bertahap kedepan mungkin sudah tidak akan lagi menjadi begitu penting.

Persenjataan mutakhir sekarang ini sudah dapat menembak pesawat musuh pada posisi yang belum terlihat, “beyond visual range”.   Walaupun tentu saja cat pesawat terbang militer pasti tidak akan di beri warna yang mencolok mata, kecuali pesawat militer yang digunakan sebagai pesawat dari tim aerobatik yang memang tugasnya untuk “show” atau pertunjukan.

Lebih dahsyat lagi ternyata perubahan warna cat pesawat presiden dihubungkan dengan warna partai politik tertentu yang saya nilai sebagai “agak sedikit lebay”. Ada pula yang menghubungkannya dengan faktor penghematan penggunaan biaya negara.

Bagi saya bila sudah bergulir terlalu jauh seperti ini, mungkin lebih  baik didengarkan saja penjelasan dari pihak yang berwenang.

Untuk diketahui, dulu entah sekarang, pesawat kepresidenan berada dibawah pengelolaan Sekneg RI, sedangkan Angkatan Udara hanya melaksanakan segi operasional penerbangannya saja.

Terlepas dari itu semua, saya yakin perubahan warna pesawat kepresidenan sudah melalui pertimbangan yang matang dari mereka yang berkompeten dalam masalah tersebut.

Bila pesawat terbang kepresidenan berubah warna menjadi merah putih mewakili warna bendera Republik Indonesia, saya sama sekali tidak melihat adanya permasalahan yang serius disitu.

Apalagi sekarang di bulan Agustus ini kita semua tengah menyongsong hari peringatan proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 2021. Dirgahayu Republik Indonesia.

Chappy Hakim
Mantan KSAU, Pendiri Pusat Studi Air Power Indonesia

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Penjualan Melorot, Laba Bersih AMMN Nyungsep 79,9 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:55

Korban Tewas Akibat Serangan Moskow Meningkat Hingga 143 Orang

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:39

Genjot Jumlah Wisman, Kemenparekraf Dorong Pengembangan Desa-desa Wisata

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:19

Pengamat: Prabowo Tidak Perlu Didesak Mundur

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:11

Rusia Ragu ISIS Pelaku Serangan Moskow, Kembali Sudutkan Ukraina

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:05

Golkar Terancam Jadi Partai Keluarga Bila Dipimpin Jokowi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:00

Astronom Kerajaan Inggris Sarankan Pengiriman Robot ke Ruang Angkasa

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:57

Rapat Paripurna ke-14, 272 Anggota DPR Bolos

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:38

Genjot Wisman Jepang, Kemenparekraf Gandeng Garuda Indonesia

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:35

Kepala Intelijen Rusia Lakukan Kunjungan ke Korea Utara

Kamis, 28 Maret 2024 | 10:29

Selengkapnya