Berita

Kotak berisi beberapa artefak yang dipulangkan dipajang di Baghdad/Net

Dunia

AS Kembalikan 17.000 Lebih Artefak Selundupan ke Irak

JUMAT, 06 AGUSTUS 2021 | 07:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat telah mengembalikan lebih dari 17.000 artefak yang dijarah dari Irak, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Faud Hussein dalam sebuah konferensi pers di kota Baghdad pada Selasa (3/8) waktu setempat.

Barang-barang selundupan yang dikembalikan di antaranya berusia 4.000 tahun, termasuk patung dan ukiran dari Mesopotamia kuno. Mereka akan segera bergabung dengan apa yang disebut Tablet Mimpi Gilgames, sebuah batu berukir langka yang memuat salah satu karya sastra tertua yang diketahui.

Ini adalah repatriasi artefak terbesar yang pernah ada ke Irak, yang telah melihat sebagian besar warisan budayanya dijarah dan dijual sejak invasi AS pada tahun 2003.


Ribuan artefak diyakini telah masuk ke pasar seni internasional setelah dipindahkan dari kuil, situs arkeologi, dan bahkan museum selama dua dekade terakhir. ISIS, yang menguasai sebagian besar Irak antara 2014 dan 2017, juga bertanggung jawab dalam menghancurkan dan menyelundupkan barang antik kuno untuk membantu mendanai operasinya.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (3/8), Hussein secara resmi menyerahkan barang-barang kuno itu kepada rekannya di kementerian kebudayaan, seeprti dlaporkan CNN.

Menteri Kebudayaan Hassan Nadhem mengatakan kesepakatan itu adalah bagian dari kerjasama lama dengan pihak berwenang AS, dan artefak itu telah dikembalikan secara bertahap selama setahun terakhir.
Selain 17.321 barang yang ditemukan dari AS, 17 lainnya diserahkan kembali dari negara-negara termasuk Jepang, Belanda dan Italia. Sementara itu, Nadhem mengatakan kepada Reuters bahwa artefak yang paling terkenal, Tablet Mimpi Gilgames, akan dipulangkan bulan depan setelah prosedur hukum selesai.

Berisi bagian dari puisi kuno ‘Epic of Gilgamesh’, tablet berhuruf paku berusia 3.500 tahun ini berukuran kira-kira 6 inci kali 5 inci. Diyakini telah memasuki AS melalui pedagang barang antik, yang membelinya pada tahun 2003 dan mengimpornya ke negara itu tanpa menyatakan isinya sesuai kebutuhan, menurut Departemen Kehakiman AS.

Barang itu kemudian dijual beberapa kali sebelum diakuisisi lebih dari 1,6 juta dolar AS oleh pengecer Amerika Hobby Lobby pada lelang tahun 2014. Itu kemudian disita dari Museum Alkitab Washington DC, yang ketuanya juga menjabat sebagai presiden rantai toko kerajinan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya