Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

China Janji Sediakan 2 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 untuk Dipasok ke Seluruh Dunia Tahun Ini

JUMAT, 06 AGUSTUS 2021 | 06:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China berjanji menyediakan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 untuk dipasok ke seluruh dunia tahun ini. China juga akan menyumbangkan 100 juta dolar AS kepada COVAX untuk mempromosikan penyediaan vaksin global di tengah berkecamuknya varian Delta dan ketidaksetaraan antara daerah kaya dan miskin dalam akses ke vaksin.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Xi Jinping dalam pidato tertulisnya pada pertemuan pertama di forum kerja sama internasional tentang vaksin Covid-19,  Kamis malam (5/8) waktu setempat.

Dalam pidatonya, Xi berharap forum tersebut bisa lebih meningkatkan aksesibilitas vaksin yang adil di seluruh dunia, meningkatkan solidaritas di antara negara-negara berkembang dan berkontribusi pada keberhasilan dalam perang melawan virus corona.


Profesor ekonomi politik di Sekolah Studi Internasional dan Institut Kerjasama dan Pembangunan Universitas Peking, Zha Daojiong menyambut baik konferensi tersebut.

Ini merujuk pada tiga masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang, yakni: rendahnya aksesibilitas terhadap vaksin, menurunnya kemanjuran vaksin yang ada terhadap mutasi, dan persaingan antara produsen yang berbeda di pasar internasional, sehingga semakin sulit bagi negara berkembang untuk memilih vaksin.

Dia mengatakan bahwa konferensi Kamis akan mempromosikan lebih banyak kerja sama antara produsen China dan asing, yang mengarah ke produksi luar negeri dari vaksin yang dikembangkan China untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

“Kerjasama vaksin tidak hanya sebatas penyediaan produk jadi, tetapi juga bersama-sama memproduksi vaksin,” kata Zha, seperti dikutip dari Global Times.

Para ahli China mencatat bahwa konferensi tersebut menjadi kesempatan bagi negara-negara berkembang untuk berkomunikasi dan memberikan solusi atas tantangan yang mereka hadapi dalam mengakses vaksin.

"China mampu memproduksi 5 miliar dosis vaksin Covid-19 per tahun dan hanya membutuhkan setengahnya untuk memvaksinasi 1,4 miliar penduduknya. Ini berarti China mampu menyediakan vaksin dalam jumlah besar kepada dunia," kata Tao Lina, seorang ahli vaksin yang berbasis di Shanghai.

Hingga saat ini, 82 persen dari semua dosis vaksin Covid-19 yang telah digunakan di seluruh dunia telah diberikan di negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah ke atas. Sebaliknya, kurang dari 1 persen telah diberikan di negara-negara berpenghasilan rendah.

COVAX, fasilitas vaksin multinasional, sedang berjuang untuk memenuhi tantangan ini, hanya mendistribusikan 153 juta dosis dari 4,1 miliar yang diberikan di seluruh dunia, demikian menurut data yang dilacak oleh Duke University.

"Sementara negara-negara kaya berharap untuk memvaksinasi 70 persen dari populasi mereka, sebagian besar negara berkembang berjuang dengan kesenjangan permintaan-pasokan vaksin - mereka masih kekurangan sekitar miliaran suntikan yang dibutuhkan untuk memvaksinasi 30 persen dari populasi mereka pada akhir tahun ini," kata Feng Duojia, presiden Asosiasi Industri Vaksin China.

"China akan menjadi penyedia vaksin terpenting di dunia dengan jumlah terbesar dan pilihan produk terbanyak," lanjutnya.

Menurut situs web pemerintah China, saat ini produsen vaksin China telah membangun lini produksi di Uni Emirat Arab, Mesir, Indonesia, Turki, dan Brasil, dengan total kapasitas produksi di lini tersebut melebihi 200 juta dosis per tahun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya