Berita

Ilustrasi PDI Perjuangan/Net

Politik

Survei Indostrategic: Elektabilitas PDIP Masih Kokoh, Gerindra Membayangi

RABU, 04 AGUSTUS 2021 | 00:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sejumlah kasus hukum yang menimpa kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belakangan ini tampaknya belum cukup untuk menurunkan elektabilitas partai tersebut di masyarakat.

Hal ini terlihat dari hasil survei Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) bertajuk “Mengukur Elektabilitas Capres Potensial, Partai Politik & Aspirasi Perubahan Sistem Pemilu 2024”.

Dalam hasil survei ini, PDIP masih jadi partai politik yang banyak dipilih responden, jika Pemilu dilakukan saat ini.


PDIP dipilih oleh 18,5% responden, disusul Partai Gerindra (11,5%), Partai Demokrat (8,9%), PKS (8,5%), Golkar (6,9%), dan PKB (5,5%).

Namun demikian, potensi parpol lain untuk mengakangi PDIP juga masih sangat terbuka lebar. Karena terdapat 30,2% pemilih yang belum terbuka dengan pilihannya. Plus, ada 1,9% yang memilih Golput.

PDIP dan Gerindra dinilai masih mampu menjaga basis elektabilitasnya dengan baik. Berbeda denan Partai Golkar yang elektabilitasnya menunjukkan penurunan cukup serius.

Hal ini perlu diantisipasi oleh Ketua Umum Airlangga Hartato dengan mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat untuk mempertahankan elektabilitas partainya menuju Pemilu mendatang.

"Berdasarkan basis data ini, lompatan elektabilitas terbesar terjadi pada Partai Demokrat, yang merangsek ke posisi tiga besar. Hal itu kemungkinan dipengaruhi oleh respons publik pascaprahara KLB Moeldoko, yang ditangani dengan komunikasi politik yang baik oleh ketua umumnya, AHY, sehingga memunculkan keuntungan elektoral bagi partainya," demikian penjelasan Indostrategic, Selasa (3/8).

Survei Indostrategic ini dilaksanakan pada 23 Maret-1 Juni 2021 di 34 provinsi di seluruh Indonesia melalui pendekatan face to face interview, dengan tetap berusaha mengedepankan protokol kesehatan pandemi Covid-19.

Metode penarikan sampel dilakukan melalui Multi-Stage Random Sampling dengan jumlah sampel 2.400 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan level margin of error 2 persen.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya