Berita

Para pemimpin oposisi Malaysia, termasuk Anwar Ibrahim dan Dr Mahathir Mohamad berkumpul di Dataran Merdeka pada awal pekan ini/AFP

Dunia

Kumpul di Dataran Merdeka, Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad Bawa Spanduk: Muhyiddin Turun

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 17:13 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Para pemimpin oposisi Malaysia, termasuk Anwar Ibrahim dan Dr Mahathir Mohamad berkumpul di Dataran Merdeka pada awal pekan ini (Senin, 2/8). Hal ini terjadi setelah mereka dihalangi oleh pihak berwenang untuk memasuki gedung parlemen.

Mereka dihalangi masuk gedung parlemen setelah sesi pertemuan parlemen khusus yang semula diagendakan hari ini (Senin, 2/8), ditunda setelah adanya deteksi kasus Covid-19 di Dewan Perwakilan Rakyat.

Namun anggota parlemen oposisi bersikeras untuk tetap menyelenggarakan sesi khusus itu. Mereka menekankan bahwa mereka tidak setuju dengan penangguhan proses.


Salah satu pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim menegaskan bahwa pemerintahan Malaysia yang dipimpin Muhyiddin Yassin telah kehilangan dukungan mayoritas.

"Dari segi jumlah anggota parlemen, pemerintahan Muhyiddin telah jatuh, dan saya mendapat informasi bahwa, ada pihak lain yang mengajukan daftar yang meminta keluar dari Perikatan Nasional," tegas Anwar.

“Jadi dengan 107 (Anggota Parlemen) di sini, ditambah mereka, pemerintah sudah jatuh,” klaimnya.

Sementara itu, Partai Pejuang pimpinan Dr Mahathir menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah telah melanggar prinsip-prinsip demokrasi parlementer dan mengolok-olok keputusan Raja Malaysia. Partai menyerukan perdana menteri dan kabinet untuk mengambil jalan yang terhormat dan segera mundur dari jabatan mereka.

"Krisis politik yang berkelanjutan hanya dapat berakhir dengan cara ini dan perhatian penuh dapat diberikan pada upaya untuk menyelesaikan krisis kesehatan, ekonomi dan sosial yang melanda negara itu," begitu bunyi pernyataan itu.

Sementara itu, anggota parlemen oposisi menggelar spanduk menyerukan Muhyiddin dan Kabinet untuk mengundurkan diri.

Channel News Asia mengabarkan, para pemimpin oposisi sempat melakukan aksi berbaris dari Lapangan Merdeka ke parlemen. Namun aksi mereka dihadang oleh Federal Reserve Unit (FRU). FRU sendiri diketahui biasanya diaktifkan untuk menangani kerusuhan.

Rombongan itu pun kemudian bubar dengan damai.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya