Berita

Petugas medis mengambil sampel swab dari warga untuk tes Covid-19 di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China Timur, 21 Juli 2021/Net

Dunia

Kasus-kasus Baru Virus Corona di Sejumlah Kota Ancam Keberhasilan China Lawan Pandemi

SENIN, 02 AGUSTUS 2021 | 06:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China tengah dilanda kekhawatiran akan kebangkitan kasus Covid-19 secara nasional setelah munculnya kasus-kasus baru di sejumlah kota. Kasus baryu itu berawal dari mewabahnya kembali virus di kota Nanjing di China timur.

Ahli epidemiologi China dan pejabat kesehatan masyarakat mengatakan pada Minggu (1/8), bahwa wabah yang sedang berlangsung - yang paling serius sejak wabah awal di Wuhan - memang masih terkendali.

Namun demikian, mereka mengingatkan bahwa itu harus diimbangi dengan upaya untuk menutup celah dalam pekerjaan pengendalian epidemi, sambil menekankan perlunya memajukan program vaksinasi massal dan tidak mengendurkan tindakan pencegahan dari setiap personil.


"Apakah epidemi di kota-kota kecil akan menyebar, masih belum diketahui. Tetapi kegagalan dalam pengendalian epidemi di bandara dan fasilitas lain untuk mengatasi kedatangan internasional harus segera ditangani," kata para ahli.

Global Times melaporkan, pada bulan Juli ada lebih dari 320 kasus penularan di dalam negeri yang dilaporkan di seluruh China, yang merupakan tantangan serius bagi kemenangan negara yang diraih dengan susah payah dalam pertempuran epidemi. Kasus terbaru yang ditularkan di dalam negeri telah menyebar ke setidaknya 18 provinsi dan puluhan kota, menghasilkan setidaknya empat daerah berisiko tinggi dan 91 daerah berisiko sedang.

Gelombang baru wabah strain varian Delta ini pertama kali terjadi di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China Timur, dan kemudian menyebar ke lebih banyak lokasi, termasuk hotspot wisata Zhangjiajie di Provinsi Hunan, China Tengah, yang menjadi titik nyala lainnya. Turis yang kembali dari Zhangjiajie diduga membawa virus itu ketika mereka kembali ke rumah, termasuk ke ibu kota China.  

Beijing sendiri melaporkan dua kasus baru pada Minggu dan satu infeksi tanpa gejala terkait dengan wabah Zhangjiajie. Pengurutan genetik pada Sabtu (31/7) menunjukkan bahwa mereka adalah varian Delta dan terkait dengan strain yang bermutasi yang ditemukan di Nanjing.

Pihak berwenang di Provinsi Henan China Tengah mengkonfirmasi bahwa wabah di Zhengzhou juga disebabkan oleh varian Delta.

Zhengzhou, yang baru-baru ini dilanda curah hujan dan banjir telah melaporkan 12 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan 20 infeksi tanpa gejala pada Sabtu. Infeksi baru melibatkan petugas kebersihan, staf medis, dan pasien rawat inap.

Selain kekhawatiran akibat munculnya kasus-kasus baru, kebangkitan virus juga menimbulkan pertanyaan apakah vaksin yang ada saat ini sudah cukup untuk menangkis varian Delta yang semakin merajalela.

Beberapa orang yang telah divaksinasi lengkap masih dinyatakan positif, yang disebut infeksi terobosan, yang telah memicu diskusi online tentang apakah perlu memberikan suntikan booster sebagai bagian dari upaya pencegahan epidemi yang ditingkatkan.

Pejabat kesehatan masyarakat China mengatakan, vaksin saat ini masih efektif melawan semua varian dan dapat melindungi orang dari sindrom parah dan rawat inap.

Ahli epidemiologi China terkemuka Li Lanjuan yang memainkan peran penting dalam memerangi epidemi di Wuhan pada tahun 2020 mengatakan bahwa tim penelitinya sedang mempelajari suntikan booster atau penguat yang menargetkan varian Delta.

"Pihak berwenang saat ini sedang mempelajari apakah perlu mengambil suntikan penguat," kata Shao Yiming, seorang dokter terkemuka dan ahli imunologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Dia juga menegaskan dalam konferensi persnya bahwa semua tindakan pencegahan dilakukan dengan baik, salah satunya dalam praktik dan kecepatan vaksinasi China yang sejauh ini memimpin secara global.

Dengan pengalaman yang terakumulasi dalam memerangi wabah di Wuhan dan dalam mengatasi wabah sporadis di wilayah China lainnya seperti wabah Juni terkait dengan varian Delta di Provinsi Guangdong China Selatan, wabah terbaru diharapkan berhasil diatasi.

Namun, ahli epidemiologi memperingatkan bahwa jika tindakan ketat tidak dapat diterapkan secara efektif, China dapat menghadapi kembali wabah skala penuh.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya