Berita

Presiden Tunisia Kais Saied/Net

Dunia

Tolak Tuduhan Lakukan Kudeta, Presiden Tunisia: Saya Tak akan Berubah jadi Diktator

MINGGU, 01 AGUSTUS 2021 | 09:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Keputusan untuk memecat perdana menteri dan membekukan parlemen bukan upaya kudeta, dan sesuai dengan konstitusi.

Begitu yang dikatakan oleh Presiden Tunisia Kais Saied ketika menanggapi tuduhan kudeta yang dilakukannya. Ia juga menegaskan tidak akan berubah menjadi seorang diktator seperti yang dikhawatirkan publik.

"Saya tau teks konstitusi dengan sangat baik, menghormatinya dan mengajarinya. Dan setelah sekian lama, saya tidak akan berubah menjadi diktator seperti yang dikatakan beberapa orang," ujar presiden yang seorang mantan profesor hukum itu, seperti dikutip Reuters, Minggu (1/8).

Di tengah krisis pandemi Covid-19, Saied pada pekan lalu memicu krisis politik dengan memecat perdana menteri dan membekukan parlemen selama sebulan. Akibatnya partai-partai besar menyebutnya telah melakukan kudeta.

Sejauh ini, Saied juga belum melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meyakinkan rakyat Tunisia, termasuk penunjukkan perdana menteri sementara dan membuat peta jalan untuk mengakhiri tindakan darurat.

Kekhawatiran publik meningkat ketika pada Jumat (30/7), pihak berwenang menangkap anggota parlemen dan blogger berpengaruh, Yassin Ayari.

Pengadilan militer mengatakan Ayari telah dipenjara oleh keputusan pengadilan yang dikeluarkan tiga tahun lalu karena mencemarkan nama baik tentara.

Kemudian Saied mencabut kekebalan anggota parlemen, membuat kasus-kasus muncul ke permukaan dan mereka rentan untuk ditangkap.

Anggota parlemen lainnya, Maher Zid dari partai Muslim Karama konservatif, juga ditahan pada Jumat malam. Ia dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada 2018 karena menyinggung orang-orang di media sosial dan menghina presiden saat itu.

Otoritas juga mengumumkan akan menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan orang-orang yang memprotes tindakan Saied selama demonstrasi.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Sekjen Hasto Telanjangi Ketidakberdayaan PDIP Hadapi Jokowi

Sabtu, 06 April 2024 | 14:40

UPDATE

PDIP Mulai Jaring Figur Potensial Bidik Kemenangan Pilkada 2024

Selasa, 16 April 2024 | 15:58

Hasil Minor Pemilu, Kegagalan Mardiono Pimpin PPP

Selasa, 16 April 2024 | 15:53

Tim Kuasa Hukum 02 Serahkan Hasil PHPU Pilpres ke MK

Selasa, 16 April 2024 | 15:48

Iran Ancam Respon Serangan Balik Israel dalam Hitungan Detik

Selasa, 16 April 2024 | 15:48

THN Amin Minta Kubu 02 Tak Buru-buru Rayakan Kemenangan

Selasa, 16 April 2024 | 15:22

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: Megawati Tidak Tepat jadi Amicus Curiae

Selasa, 16 April 2024 | 15:19

Rupiah Terjungkal, BI Pasang Sejumlah Skema

Selasa, 16 April 2024 | 15:18

Jatah Kursi Menteri ESDM Santer Disebut Bakal Jatuh ke Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 15:11

Perekonomian Indonesia Aman di Tengah Eskalasi Konflik Iran-Israel

Selasa, 16 April 2024 | 15:03

Utusan Mega Sambangi MK

Selasa, 16 April 2024 | 14:58

Selengkapnya