Berita

Varian Delta yang muncul dan menyebar dengan cepat membawa kekhawatiran tersendiri bagi banyak pihak, termasuk Amerika Serikat/AP

Dunia

Bocoran Dokumen AS Soal Varian Delta: Perang Telah Berubah

SABTU, 31 JULI 2021 | 13:25 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Varian Delta yang muncul dan menyebar dengan cepat membawa kekhawatiran tersendiri bagi banyak pihak, termasuk Amerika Serikat.

Dalam sebuah dokumen internal yang bocor ke publik akhir pekan ini, Amerika Serikat menilai bahwa varian Delta yang sama menularnya dengan cacar air, mungkin menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada jenis sebelumnya. Selain itu, kasus terobosan pada individu yang divaksinasi mungkin sama menularnya dengan kasus yang tidak divaksinasi.

Dokumen yang bocor itu adalah presentasi slide internal yang diproduksi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Dokumen itu juga menekankan bahwa "perang telah berubah" sebagai akibat dari munculnya Varian Delta.

Dokumen ini pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post dan telah diverifikasi oleh AFP.

Direktur CDC Rochelle Walenksy mengutip data dari presentasi minggu ini untuk membenarkan penggunaan masker untuk orang yang divaksinasi di daerah berisiko tinggi.

CDC juga menerbitkan laporan awal pada Jumat (30/7) tentang peristiwa superspreading, di Provincetown, wilayah di mana sekitar tiga perempat orang telah divaksinasi. Hal ini terkait dengan perayaan 4 Juli.

Oleh karena itu, CDC telah mengubah panduannya dengan mengatakan bahwa orang yang telah divaksinasi perlu menguji apakah mereka terpapar virus bahkan jika mereka tidak memiliki gejala.

Sementara itu, tinjauan dari negara lain menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 yang asli menular seperti flu biasa. Namun virus corona varian Delta bisa menginfeksi rata-rata delapan orang lainnya. Hal inilah yang membuat varian Delta menular seperti cacar air.

Tinjauan yang dilakukan oleh Kanada dan Skotlandia juga menyimpulkan hal serupa atau bahkan lebih parah, dengan kemungkinan rawat inap yang lebih tinggi.

Meski begitu, para ahli tetap menyarankan untuk menggunakan masker berlapis ketika keluar ruangan serta menerima suntikan vaksin sebagai solusi untuk krisis kesehatan saat ini.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya