Berita

Wakil Ketua Komisi VIII DPR fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily/Net

Politik

Pimpinan Komisi VIII: Celah Penyelewengan Bansos Ada Pada DTKS yang Belum Baik

SABTU, 31 JULI 2021 | 13:20 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang masih belum baik menjadi celah penyelewengan bantuan sosial (bansos) yang menjadi hak masyarakat.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, menyoroti persoalan DTKS tersebut yang fokusnya terhadap sasaran penerima bansos yang harus akurat.

Katanya, dalam menentukan sasaran penerima bansos seharusnya Kementerian Sosial memperhatikan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan untuk menentukan subjek penerima, baik menggunakan kriteria inklusi maupun eksklusi.

"Ini (DTKS) selalu menjadi masalah serius karena masih banyak ditemukan inclusion (inklusi) dan exclusion (eksklusi) eror," kata Ace Hasan dalam diskusi virtual Populi Center bertema 'Polemik Pungli Bansos', Sabtu (31/7).

Ace Hasan mengakui, memang tidak mudah bagi pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial, untuk memperbaiki DTKS. Pasalnya, pembenahan tidak sepenuhnya berada di tangan pusat.

Politisi Golkar ini menerangkan, pembenahan DTKS kini harus dilakukan pemerintah pusat dan daerah. Proses verifikasi dimulai di tingkat desa, dinas sosial setiap kabupaten/kota, kemudian sampai pada tingkat pusat.

"Nah problemnya kerap kali data yang diinput itu, masih menemukan ketika turun kembali kepada masyarakat itu kembali menggunakan data yang lama. Ini kasus yang sering kami temukan," jelasnya.

Selain itu, Ace Hasan juga melihat permasalahan data seringkali dimanfaatkan oknum aparat terkait untuk melakukan pungutan liar (pungli) kepada masyarakat penerima manfaat bansos.

"Kasus seperti itu kerap kali ditemukan dalam proses penyaluran bansos," tandasnya.

Pembicara lain yang hadir dalam diskusi ini ada Founder Synergy Policies Dinna Prapto Raharja, Pegiat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia Khudori dan Peneliti Populi Center  Dimas Ramadhan.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya