Berita

Masjid di Xinjiang, China/Net

Dunia

Lewat Surat, Kongres AS Desak Hilton Tak Bangun Hotel di Xinjiang

JUMAT, 30 JULI 2021 | 08:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rencana Hilton Worldwide Holdings Inc untuk membangun sebuah hotel di Xinjiang, China membangkitkan kekhawatiran Amerika Serikat (AS).

Sebuah komisi dalam Kongres AS mengirimkan surat kepada Presiden dan CEO Hilton Worldwide Christopher Nassetta pada Kamis (29/7).

Di dalamnya, Senator Demokrat Jeff Merkley dan Perwakilan Jim McGovern menyuarakan keprihatinan atas laporan bahwa hotel Hampton by Hilton sedang dibangun di bekas lokasi masjid yang dibuloser oleh pemerintah China di prefetor Hotan, Xinjiang pada 2018.

“Situs ini merupakan simbol dari kampanye pemerintah China untuk menghancurkan situs-situs keagamaan dan budaya Uighur secara luas di Xinjiang dan upaya resmi untuk memberantas praktek agama dan budaya Uighur,” kata surat itu, seperti dikutip Reuters.

Surat itu ditandatangani bersama oleh Komisi Eksekutif Kongres senior dari Partai Republik, Senator Marco Rubio dan Perwakilan Jim Smith.

Surat itu mengatakan penghancuran situs agama dan budaya Uighur telah berkontribusi pada tekad pemerintah AS bahwa genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan sedang dilakukan terhadap Muslim di Xinjiang.

"Hilton seharusnya tidak membiarkan namanya digunakan untuk mengabadikan dan mempromosikan penghapusan budaya dan penindasan jutaan orang Uyghur yang tinggal di Xinjiang," ujar para senator.

Sementara itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam, pekan ini meminta para pemegang saham Hilton untuk mencari rincian tentang rencana hotel, yang diungkapkan pada bulan Juni oleh media Inggris, Telegraph.

Sebuah perusahaan China, Huan Peng Hotel Management, mengatakan telah membeli tanah itu sebagai tanah kosong melalui lelang publik. Perusahaan itu menambahkan bahwa mereka akan mematuhi sepenuhnya semua UU setempat, otoritas, dan standar pengembangan merek Hilton.

Menurut penelitian CECC, pihak berwenang di Xinjiang menghancurkan atau merusak sekitar 16.000 masjid dan lebih dari setengah situs keagamaan lainnya di Xinjiang, termasuk kuburan, dalam beberapa tahun terakhir.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Kejagung Jangan Goyang Usut Kasus Timah

Rabu, 24 April 2024 | 14:05

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas KPK

Rabu, 24 April 2024 | 13:58

Nathan Diizinkan Kembali Membela Garuda Muda, Erick Thohir Berterima Kasih kepada Suporter

Rabu, 24 April 2024 | 13:54

Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 13:53

Senat AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.535 Triliun untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Rabu, 24 April 2024 | 13:51

Prabowo: Saya Manusia dan Pernah Bikin Salah, Saya Minta Maaf

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 13:46

Anies Respons Sindiran Prabowo soal Senyuman Berat: Biasa Saja

Rabu, 24 April 2024 | 13:45

Ratu Adil Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Nasional

Rabu, 24 April 2024 | 13:29

Pemerintah Australia Resmikan Fase Baru Program Investing in Women di Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 13:26

Selengkapnya