Latihan Garuda Shield dengan tentara Amerika Serikat/Net
Ada pesan penting yang bisa dibaca dari rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Amerika Serikat menggelar latihan Bersama (Latma) Garuda Shield ke-15 di Palembang, Sumatera Selatan bulan Agustus nanti.
Gurubesar Hubungan Internasional Universitas Pertahanan, Anak Agung Banyu Perwita mengatakan, latihan tersebut bermakna masih ada kepercayaan kepada Indonesia yang belakangan mendapat cap jelek dalam hal penanganan pandemi Covid-19.
"Meskipun Indonesia dicap jelek hari ini, negara besar masih percaya dan menggunakan untuk latihan militer," kata Anak Agung dalam perbincangan dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/7).
Melalui latihan Garuda Shield, Indonesia juga bisa melaksanakan hal besar, tentunya dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
"Ini menunjukkan kepada dunia, khususnya Asia Tenggara, Indonesia
fine fine aja kok, bahwa prosedur ketat, ya. Di mana-mana juga begitu kan," lanjutnya.
Dia justru menyesalkan adanya sekelompok orang yang nekat turun ke jalan melakukan demo menolak kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Beda dong, ketika latihan militer ini kan prokesnya ketat, olimpiade di Jepang prokesnya juga ketat, emang demo pake prokes? Kan tidak," katanya lagi.
Anak Agung kembali menekankan, latihan Garuda Shield ingin menunjukkan bahwa Indonesia telah bersiap hidup normal.
"Jadi ini poin penting bahwa
we start to life like new normal, bahwa prokes harus dilakukan tentu iya, karena kita tetap waspada," pungkasnya.