Danlanud J.A Dimara, Merauke Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang diinjak kepalanya/RMOLPapua
Keuskupan Agung Merauke menyesalkan perbuatan dua oknum Polisi Militer Angkatan Udara (POM AU) yang melakukan kekerasan kepada warga di Merauke, Papua.
Uskup Agung Merauke Petrus Canisius Mandagi menegaskan, perbuatan kekerasan apapun pada manusia tidak dapat dibenarkan.
"Setiap manusia, termasuk orang Papua, baik yang sehat maupun yang sakit adalah manusia yang merupakan gambaran Allah," ujar Petrus Canisius kepada wartawan, Rabu (28/7).
Petrus mengatakan, sudah banyak tindakan tidak menyenangkan dari aparat yang diterima masyarakat Papua. Dia berharap, ada permintaan maaf secara baik dari aparat yang bertugas di Papua.
"Hendaklah aparat militer mengasihi, menghargai dan melindungi orang Papua sebagai warga negara Indonesia seutuhnya.
Dia mengaku penegakan hukum memang harus berlaku pada siapapun yang bersalah. Tetapi, sebaik-baiknya penegakan hukum adalah yang dilakukan dengan rasa cinta dan kasih.
"Penegakan hukum harus didasari dan sekaligus diwarnai dengan cinta, kelembutan dan bukan dengan dendam ataupun kekerasan sebagaimana yang ditunjukan oleh kedua aparat dari militer Angkatan Udara," terangnya.
Pada sisi lainnya, Petrus berterima kasih kepada aparat juga mengambil langkah cepat dengan menangkap dan menahan dua pelaku kekerasan itu.
"Terima kasih kepada petinggi militer yang sudah dengan cepat melaksanakan tindakan hukum terhadap dua orang aparat militer Angkatan Udara," pungkasnya.