Berita

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia/Net

Politik

PAN Minta Pemerintah Tunda Program ASO

RABU, 28 JULI 2021 | 12:59 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Migrasi dari TV analog ke TV digital tentu merupakan sebuah keniscayaan yang wajar diambil seiring berkembangnya teknologi dan informasi.

Begitu kata anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia menanggapi rencana pemerintah memberlakukan ASO (Analog Switch Off) yang ditargetkan hingga 2022.

Diakui politisi PAN ini bahwa Program ASO memiliki banyak keunggulan, salah satunya tampilan yang jernih. Termasuk bisa memberikan penghematan dan penggunaan pita frekuensi 700 MHz.

Hasil efisiensi itu bisa digunakan untuk layanan telekomunikasi seluler. Namun salah satu konsekuensi dari kebijakan Program ASO ini adalah masyarakat harus membeli STB (Set Top Box) untuk dapat menonton siaran TV Digital.

STB merupakan sebuah alat yang dapat mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, sehingga dapat ditampilkan di TV analog biasa. Pengguna yang sudah menggunakan STB tidak lagi perlu mengganti TV analog yang dimiliki.

“Namun, pengguna harus menggunakan antena digital sebagai penangkap sinyal digital. Selanjutnya, antena tersebut akan mengubah sinyal digital yang akan diolah TV menjadi output tampilan dan suara pada TV analog,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/7).

Hal ini, sambung Farah, bisa membuat masyarakat merasa terbebani, walaupun Pemerintah juga akan mengakomodasi masyarakat yang belum mampu membeli televisi digital dengan memberikan alat berupa STB agar televisi lawas bisa menerima siaran digital.

“Masalahnya, saat ini Indonesia masih dalam masa genting-gentingnya menghadapi pandemi Covid 19,” sambung Farah.

Atas alasan itu, Farah meminta pemerintah untuk menunda progtam ASO. Pertama karena 70 persen atau 49 hingga 50 juta household atau rumah tangga masih pakai TV analog.

Meski, tujuan migrasi ini baik, namun di tengah krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 hal ini berpotensi akan membebani masyarakat untuk membeli perangkat lagi.

Kedua,subsidi yang diberikan pemerintah dalam program ASO belum memungkinkan mencukupi untuk semua household atau rumah tangga.

“Selain itu, risiko subsidi yang tidak merata berpotensi justru akan merugikan masyarakat itu sendiri ketika diberlakukannya ASO,” sambungnya.

Ketiga, migrasi dari sistem analog ke digital berpotensi menciptakan kegaduhan karena akan banyak masyarakat tidak dapat menonton siaran televisi. Masyarakat memerlukan STB untuk menonton TV digital. Namun, STB itu sendiri mahal harganya, sehingga niat baik digitalitasi ini masih terasa memberatkan masyarakat.

Terakhir, pemerintah harus menelaah kembali mengenai skala prioritas dari segi anggaran dan urgensi peralihan ke siaran tv digital ditengah pandemi ini. Jangan sampai hal ini malah justru melukai perasaan mayoritas masyarakat yang terdampak pandemi.

“Pemerintah harus menjadikan penanganan pandemi sebagai prioritas (agenda utama), sehingga setiap kebijakan harus dikonsultasikan pada publik agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi,” demikian Farah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya