Berita

Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur)/Net

Politik

Tiga Keteladanan Gus Dur Untuk Bangsa Indonesia

RABU, 28 JULI 2021 | 06:36 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Banyak sikap tentang sosok Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang patut menjadi keteladanan bagi bangsa Indonesia.

Meski setelah dimakzulkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 20 tahun silam nyatanya masih banyak orang memperbincangkan kebaikan dan integritasnya sebagai sosok negarawan.

Jurubicara Gus Dur, Yahya Cholil Staquf memiliki kesan tersendiri tentang presiden keempat Indonesia itu.


Mulanya Gus Yahya menjelaskan bahwa jika membaca Gus Dur dari perspekif analisis kebijakan dan kalkulasi politik, maka mungkin tafsirnya akan beragam.

Gus Yahya kemudian menekankan bahwa ada 3 hal yang sangat fundamental yang diteladankan oleh Gus Dur dan tidak bisa dibantah oleh semua orang.

Pertama adalah kesetiaannya pada negara. Selama mengenal Gus Dur, Khatib Aam PBNU itu menyaksikan bahwa Gus Dur selalu melakukan sesuatu untuk kepentingan negaranya.

"Setia kepada negara. Jangan melakukan sesuatu kecuali untuk kepentingan negara," demikian kata Gus Yahya saat menjaid narasumber di acara RMOLWorldview, Senin (26/7) lalu.

Kedua kata Gus Yahya adalah kesetiaan Gus Dur pada rakyat.

Di mata kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini, selama menjadi pemimpin Indonesia Gus Dur benar-benar melakukan sesuatu hanya untuk rakyat.

Gus Dur kata Gus Yaqut, selalu mengamalkan bahwa motivasi kebijakan yang ia lakukan tanpa memikirkan anak cucu dan keluarganya sendiri, apalagi kelompoknya sendiri.

"Jangan pikirkan keluarga jangan pikirkan kelompok sendiri, pikirkan rakyat. Yang ketiga jujur. Saya kira ini 3 hal yang sangat fundamental," demikian pria asal Rembang, Jawa Tengah ini.

Ia mengakui dirinya masih terus berusaha mengikuti teladan Gus Dur selama berkhidmat untuk bangsa dan negaranya.

Secara khusus, ia menekankan bahwa setiap pemimpin bangsa jika tidak mengamalkan tiga keteladanan Gus Dur maka bisa jadi negara itu tidak akan memiliki masa depan yang cerah.

"Kalau kita tidak punya pemimpin yang setia negara, setia pada rakyat dan jujur negara ini tidak punya masa depan," demikian pesan Gus Yahya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya