Berita

Ilustrasi rokok tembakau dan elektrik/Net

Bisnis

Butuh Solusi Holistik Dan Tepat Sasaran Untuk Mengurangi Bahaya Tembakau

RABU, 28 JULI 2021 | 04:19 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan snus dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengatasi bahaya akibat rokok.

Tembakau alternatif dinilai terbukti memiliki risiko lebih rendah bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari rokok. Produk ini menerapkan konsep pengurangan bahaya sehingga mampu mengurangi risiko 90%-95% dibandingkan rokok konvensional.

Demikian disampaikan peneliti senior Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP), Profesor Achmad Syawqie menyikapi isu pengurangan bahaya tembakau di tengah konsumsi rokok konvensional.


Menurutnya, risiko rokok elektrik berkurang karena tidak adanya proses pembakaran seperti pada rokok konvensional, sehingga tidak menghasilkan TAR.

Hal tersebut dibuktikan dalam penelitiannya tentang potensi genotoksik pada rongga mulut terhadap 55 responden yang terdiri atas 15 orang pengguna rokok elektrik, 20 orang perokok, dan 20 orang responden yang tidak merokok dan tidak menggunakan rokok elektrik sepanjang kurun waktu penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian, responden pengguna rokok elektrik menunjukkan jumlah dan total mikronukleus yang lebih kecil dibandingkan responden perokok, serta diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas dan dampak jangka panjang.

“Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan rokok elektrik memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada perokok," kata Prof Achmad Syawqie dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/7).

Senada dengan YPKP, Vapors PH Chairperson, Peter Dator menyebutkan, diperlukan solusi yang holistik dan pendekatan beragam untuk mengurangi dampak merokok, salah satunya dengan beralih pada produk tembakau alternatif.

“Namun solusi tersebut tetap harus memperhatikan hak dasar manusia,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya