Berita

Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi dan Presiden AS Joe Biden saat bertemu di Gedung Putih pada 26 Juli 2021/Net

Dunia

Resmi, AS Akan Akhiri Misi Tempur Di Irak Pada Penghujung Tahun Ini

SELASA, 27 JULI 2021 | 06:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) secara resmi memutuskan untuk mengakhiri misi tempurnya di Irak pada akhir tahun 2021, setelah lebih dari 18 tahun mengirim pasukan ke negara Timur Tengah itu.

Keputusan itu resmi disepakati dan perjanjian yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Gedung Putih pada Senin (26/7).

Sebelum meneken perjanjian tersebut, Biden dan Kadhimi bertemu di Ruang Oval untuk melakukan pembicaraan tatap muka sebagai bagian dari dialog strategis antara AS dan Irak.

Biden mengatakan, dengan mengakhiri misi tempur ini, AS akan fokus pada pelatihan dan konsultasi dengan militer Irak untuk mempertahankan diri.

"Peran kami di Irak akan tetap ada, untuk terus melatih, membantu, dan menangani ISIS saat muncul. Tetapi kami tidak akan memiliki misi tempur pada akhir tahun ini," ujar Biden kepada wartawan, seperti dimuat Reuters.

Saat ini AS memiliki 2.500 tentara di Irak yang fokus melawan sisa-sisa ISIS. Dalam beberapa waktu terakhir mereka memang lebih mengutamakan pelatihan pasukan Irak daripada pertempuran sehingga perjanjian tersebut diperkirakan tidak akan berdampak besar.

AS menginvasi Irak bersama koalisinya pada Maret 2003 dengan dasar Presiden Irak saat itu, Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Setelah Saddam digulingkan, senjata tersebut tidak pernah ditemukan.

Sebelum Irak, Biden juga telah memutuskan untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan pada akhir Agustus. Itu adalah dua perang yang dimulai pada pemerintahan Presiden George W. Bush.

Sementara itu, belum diketahui berapa banyak pasukan AS yang akan tetap berada di Irak untuk memberi konsultasi dan pelatihan.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya