Berita

Jurubicara Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi/Net

Politik

Sekjen PBNU Dukung Perpanjangan PPKM, Jubir Gus Dur: Nasib Nahdliyin Yang Di Bawah Bagaimana?

SENIN, 26 JULI 2021 | 11:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Nasib para nahdliyin harus turut diperhatikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat memberi dukungan pada pemerintah. Khususnya dukungan pada keputusan pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Jurubicara Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi menilai para pembesar di PBNU tentu tidak akan kena dampak signifikan atas kasus yang perpanjangan PPKM Level 4.

Namun demikian, para nahdliyin yang berada di bawah tentu mengalami dampak berat karena kegiatan mereka dibatasi. Sementara di satu sisi, mereka juga mengalami kekhawatiran tinggi tertular virus mematikan yang bermula dari Wuhan, China itu.

“Para pembesar di PBNU insya Allah punya simpanan uang banyak, tak masalah PPKM diulur sampai kapanpun. Gimana nasib Nahdliyin di bawah?” tanya Adhie Massardi kepada redaksi, Senin (26/7).

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini lantas menceritakan pengalaman pahit saat anggota keluarganya terpapar Covid-19. Kala itu dia harus menghabiskan banyak uang selama penanganan kesehatan.

“Saya ngalami anak terpapar karena kebodohan kebijakan atasi pandemi. Banyak keluar uang. Padahal saya jubir Presiden Gus Dur yang diwajibkan cari rezeki halal!” tutupnya.

Pernyataan ini sendiri menanggapi dukungan Sekretaris Jenderal PBNU, Ahmad Helmy Faishal Zaini untuk perpanjangan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus mendatang.

Menurutnya, perpanjangan PPKM dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan masyarakat dari virus yang telah menjangkit dunia itu.

"Meskipun ini keputusan sangat sulit, namun percayalah bahwa kebijakan yang diambil pemerintah adalah yang terbaik, mempertimbangkan keselamatan nyawa manusia," kata Ahmad Helmy Faishal dikutip dari akun Twitternya, Senin (26/7).

Dengan kebijakan yang diambil pemerintah, diharapkan wabah yang telah melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 itu segera berakhir.

"Semoga kita segera terbebas dari wabah pandemi ini," demikian politisi PKB ini.

Populer

Rektor UGM Ditantang Pamerkan Ijazah Jokowi

Selasa, 18 Maret 2025 | 04:53

Indonesia Dibayangi Utang Rp10 Ribu Triliun, Ekonom Desak Sri Mulyani Mundur

Jumat, 14 Maret 2025 | 12:40

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ijazah Palsu Jokowi Bisa Terungkap dalam Hitungan Detik

Jumat, 21 Maret 2025 | 00:23

KPK Didesak Segera Proses Laporan Dugaan Gratifikasi Gubernur Sumsel Herman Deru

Senin, 17 Maret 2025 | 14:09

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

Wamenaker Bohongi Publik terkait Sritex

Rabu, 19 Maret 2025 | 23:35

UPDATE

Meutya Hafid Buka Suara Soal Teror Kepala Babi, Dukung Proses Hukum

Jumat, 21 Maret 2025 | 21:32

Jetstar Asia Mulai Layani Penerbangan Langsung Singapura-Labuan Bajo

Jumat, 21 Maret 2025 | 21:24

Belum Ketemu Megawati, Jokowi: Hubungan Kami Hangat Betul

Jumat, 21 Maret 2025 | 21:14

Nyonya Coet Hadirkan Citarasa Khas Nusantara dengan Konsep Cloud Kitchen

Jumat, 21 Maret 2025 | 20:42

Raja Juli Lantik Pati Polri jadi Pejabat Tinggi Kemenhut

Jumat, 21 Maret 2025 | 20:28

Kemenkop Dorong Koperasi Multi Pihak Perkuat Ekonomi Nasional

Jumat, 21 Maret 2025 | 19:54

Lapor ke Bareskrim, Pemred Tempo Bawa Bukti CCTV Dugaan Teror Kepala Babi

Jumat, 21 Maret 2025 | 19:28

Sobat Aksi Ramadan PalmCo Tebarkan Kebaikan di Masjid dan Ponpes

Jumat, 21 Maret 2025 | 19:21

PT PJS Kena SP1 Buntut Tidak Ada Sijil Awak Kapal

Jumat, 21 Maret 2025 | 19:15

MBG Dilirik Negara Lain, Prabowo: Saya Disurati Pemimpin Dunia Mau Pada Belajar

Jumat, 21 Maret 2025 | 19:12

Selengkapnya