Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Jiplak-Menjiplak Terang Bulan

MINGGU, 25 JULI 2021 | 09:37 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SATU di antara sekian banyak lagu yang diajarkan ayah kepada saya adalah Terang Bulan dengan teks diskriminatif gender sambil mendiskreditkan kaum lelaki:

Terang bulan, terang bulan di kali
Buaya timbul disangkalah mati

Jangan percaya mulutnya lelaki
Berani sumpah ‘tapi takut mati
Jangan percaya orang lelaki
Berani sumpah dia takut mati.

Melodi


Secara musikalis melodi Terang Bulan berawal dengan nada di dalam kurun harmoni tonika 5531 lalu 11531 sebelum pindah ke dominan dengan gerak auftakt 712 sangat saya gemari.

Sehingga band anak-anak yang saya dirikan kerap mempergelarkan Terang Bulan di panggung mana pun kami tampil. Ketika Bung Karno memaklumatkan konfrontasi terhadap Malaysia dan Singapura, sebagai warga Indonesia yang terlanjur menganggap lagu Terang Bulan adalah lagu Indonesia, saya marah akibat Malaysia menggunakan melodi Terang Bulan sebagai melodi lagu kebangsaan mereka dengan judul “Negaraku”.

Amarah saya tidak sendirian sebab perusahaan rekaman Indonesia, Lokananta juga garang menuntut pemerintah Malaysia atas jiplakan melodi Terang Bulan menjadi melodi lagu kebangsaan Malaysia.

La Rasalie

Ternyata saya mau pun Lokananta benar bahwa melodi lagu kebangsaan Makaysia sama persis plek melodi Terang Bulan.

Namun sebenarnya melodi Terang Bulan sama dengan Negaraku sama-sama menjiplak lagu “La Rosalie” digubah oleh Pierre-Jean de Béranger seorang penyair merangkap pemusik berkebangsaan Prancis kelahiran tahun 1780.

Lagu gubahan warga Prancis tersebut kemudian menjadi lagu yang terkenal bahkan merambah sampai ke masyarakat pulau Mahé di Seychelles.

Popularitas lagu tersebut kemudian melintasi lautan Hindia sampai mencapai ke Asia Tenggara. Pada tahun 1888, lagu tersebut digunakan sebagai lagu kebangsaan negara bagian Perak, “Allah Lanjutkan Usia Sultan” oleh Sultan Idris pada masa kolonialisme kerajaan Inggris di bawah kekuasaan Raja Edward VII.

Jiplak-Menjiplak

Berarti sebaiknya saya jangan cepat marah apalagi marah-marah karena baik Terang Bulan mau pun Negaraku samasama menjiplak melodi La Rosalie yang polemiknya kemudian langsung berhenti setelah Indonesia berhenti konfrontasi Malaysia.

Dari kasus marah-marah melodi Terang Bulan dijiplak Negaraku, namun ternyata sama-sama menjiplak La Rosalie, saya memetik hikmah yaitu belajar lebih jihad al nafs menaklukkan hawa nafsu amarah saya sendiri sebelum menghakimi lagu ini menjiplak lagu itu selaras warisan wejang adiluhur Jesus Kristus yaitu jangan menghakimi apalagi saya bukan hakim.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya