Berita

Mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie/Net

Politik

Pasien Di Samarinda Ditolak Lima RS, Alvin Lie: Tragis, Rakyat Menjerit Kesulitan Akses Pelayanan Medis

SABTU, 24 JULI 2021 | 10:56 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Peristiwa naas yang dialami keluarga Siti Sumirah, warga Kecamatan Argamulya, Samarinda, Kalimantan Timur, saat kakaknya sakit dan ditolak oleh beberapa rumah sakit (RS), menunjukkan bahwa rakyat sedang menjerit.

Bagaimana tidak, sang kaka terpaksa mendatangi Kantor Gubernur Kalimantan Timur, di Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda, Kamis (22/7), dengan ambulans, untuk meminta pertolongan lantaran ditolak RS karena penuh.

"Tragis. Inilah jeritan rakyat yang kesulitan akses pelayanan medis," ujar mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie, Sabtu (24/7).


Aktivis yang juga pengamat penerbangan itu menyesalkan peristiwa naas yang dialami keluarga Siti Sumirah lantaran kondisi RS sudah overload namun pemerintah masih menepis hal itu.

"RS overload, kalau tidak mau disebut kolaps, oksigen dan obat langka. Sementara pasien bertarung melawan maut," sesalnya.

Sumirah sebelumnya bersama sang kakak yang sedang sesak napas sudah mengunjungi 5 rumah sakit, namun ditolak.

Lima rumah sakit tersebut adalah RS Dirgahayu, RSUD IA Moeis, RS SMC, RS Bhakti Nugraha, RS Hermina.

Menurutnya, alasan penolakan itu karena tempat tidur habis hingga stok oksigen tak ada. Dia mengaku sakit hati karena kakaknya sama sekali tidak diperiksa.

"Itu rasa sakit hati saya karena lihat kakak saya ditelantarkan begitu saja. Tidak dilayani seperti layaknya pasien lainnya. Pasien lain dilayani kenapa kakak saya tidak," ucapnya.

"Alasan penolakan karena habis tidak ada tempat, serta oksigen tidak ada. Terus saya bilang saya bawa oksigen, mau berapa akan saya kasih. Tetapi mereka menolak bahkan tidak mau melihat pasiennya. Jadi mereka hanya bilang tidak ada," kata Siti Sumirah lirih.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya