Berita

Ekonom senior dari Institute for development of Economic and Finance (Indef), Dr Aviliani/Net

Politik

Cegah Perlambatan Ekonomi, Dr Aviliani Minta Pemerintah Realokasi APBN 2021

SABTU, 24 JULI 2021 | 05:22 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 perlu dilakukan realokasi untuk mencegah perlambatan ekonomi akibat kebijakan PPKM Level 4.

Menurut ekonom senior dari Institute for development of Economic and Finance (Indef), Dr Aviliani, realokasi tersebut penting karena selama pandemi Covid-19, bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat belum sepenuhnya merata.

“Banyak orang miskin di daerah yang tidak dapat bantuan sosial karena mereka bekerja di sektor informal. Kalau kita tanya pemerintah daerah, mereka mengatakan ini urusan pemerintah pusat, kasihan kan mereka,” ujar Aviliani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/7).

Selain itu, Aviliani juga mengusulkan pendekatan penanganan Covid-19 yang selama ini dilakukan berdasarkan wilayah besar seperti Jawa-Bali dubah menjadi regionalisasi dan daerah terdampak.

“Daerah harus diberikan dana yang cukup untuk menangangi Covid-19 di wilayahnya, sehingga pendekatannya menjadi terisolasi, ekonomi nasional jadi tidak lumpuh," tandasnya.

Belum lama ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengeluarkan kebijakan terkait pengelolaan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021. Menkeu Sri Mulyani memutuskan menaikkan anggaran penanganan Covid-19 dan PEN dari Rp 699,43 triliun menjadi Rp 744,75 triliun.

Kemudian, pemerintah juga akan menambah anggaran untuk program Kartu Prakerja sebagai bagian dari perlindungan sosial selama pandemi Covid-19. Dari semula Rp 20 triliun, akan ditambah Rp 10 triliun.

Sri Mulyani juga mengambil alih Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa sebesar Rp 28,8 triliun dan program vaksinasi daerah sebesar Rp 1,96 triliun dengan alasan penyaluran BLT Dana Desa rendah.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

25 Kader Beringin Disiapkan Maju Pilkada Jatim

Jumat, 19 April 2024 | 04:02

Calon Jemaah Haji Aceh Mulai Berangkat 29 Mei 2024

Jumat, 19 April 2024 | 03:23

3 Kader Ini Disiapkan PKS di Pilgub Lampung

Jumat, 19 April 2024 | 03:17

Pakaian Adat jadi Seragam Sekolah Jangan Bebani Orangtua Siswa

Jumat, 19 April 2024 | 03:15

Baznas-TNI Terjunkan Bantuan untuk Palestina Lewat Udara

Jumat, 19 April 2024 | 02:53

Sebelum Pensiun Agustus, Prasetyo Bakar Semangat ASN Setwan DPRD

Jumat, 19 April 2024 | 02:10

Berusia Uzur, PKS Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta

Jumat, 19 April 2024 | 02:00

Proyek Tanggul Pantai Dikebut, Fokus di Muara Angke dan Kali Blencong

Jumat, 19 April 2024 | 01:33

PKB Jagokan Irmawan dan Ruslan di Pilgub Aceh

Jumat, 19 April 2024 | 01:31

Heru Pamer IPM Jakarta Tertinggi di Indonesia

Jumat, 19 April 2024 | 01:09

Selengkapnya