Berita

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Koordinator PPKM Darurat/Net

Politik

Kematian Pasien Covid-19 Tinggi, Sinyal Jokowi Tidak Boleh Istimewakan Luhut

JUMAT, 23 JULI 2021 | 18:58 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Tingginya kematian Covid-19 yang tembus 1.559 orang per hari mengindikasikan bahwa Presiden Joko Widodo harus segera melakukan evaluasi penanganan secara total.

Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mengatakan, tingginya kematian dan penambahan kasus Covid-19 harus segera diterapkan kebijakan terukur.

Bahkan, menurut Andi, sinyal ini menjadi momentum Presiden Joko Widodo memimpin langsung proses penanganan.

"Tren pertambahan kasus positif covid dan yang meninggal memberi sinyal perlunya evaluasi kebijakan dan strategi implementasi penanganan pandemi covid," demikian kata Andi Yusran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/7).

Selama ini, bacaan Andi, pola penanganan Covid-19 belum menjadi gerakan bersama.Ia melihat para pembantu Jokowi banyak memberikan kesan bias dan terlalu elitis.

"Selama ini terkesan penanganan pandemi bias publik dan terlalu elitis. Koordinasi antar susun pemerintahan juga tidak terlihat baik bahkan terkesan jalan masing-masing," demikian kata Andi.

Ia kemudian mencontohkan saat pandemi Covid-19 menjadi masalah serius, Jokowi malah menonjolkan beberapa orang untuk menangani virus asal Kota Wuhan China itu.

Andi kemudian menyebut sosok Luhut yang nampak menonjol. Sedangkan, anggota kabinet lainnya terkesan tidak dilibatkan.  

Dalam pandangan Andi, seharusnya sejak awal pandemi, Presiden Joko Widodo mengerahkan seluruh anggota kabinetnya.

Kata Andi, mereka para menteri diberi tugas masing-masing sesuai kewenangan di kementeriannya.

Menurut Andi, tidak boleh lagi Jokowi sebagai pemimpin tertinggi mengistimewakan sosok Luhut yang terkesan paling ditonjolkan.

"Presiden Jokowi harus pimpin langsung penanganan pandemi covid ini dan memfungsikan semua kementerian dan lembaga dalam satu tim nasional ‘Indonesia Bangkit Melawan Covid," pungkas Andi.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Prabowo dan Gibran Hadiri Acara Nuzulul Quran di DPP Partai Golkar

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:46

Biden, Obama dan Clinton Diprotes karena Bela Israel di Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:39

Calon Walikota Surabaya yang Punya 3 Kriteria Ini Berpotensi Diusung Gerindra

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:23

Menlu Rusia: Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Bawaslu Pastikan Lakukan Pencegahan Pelanggaran Netralitas ASN

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Terbukti Langgar Etik, Ketua PPK Kedaton Dipecat KPU Bandar Lampung

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:59

Kalau Ingin Gibran Aman, Jokowi Tak Usah Intervensi Pemerintahan Prabowo

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:41

Indonesia Mengglobal Bersama USAID Teman LPDP Ajak Pelajar Berani Belajar di AS

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:30

Ada Diskon Tarif Tol Buat Pemudik yang Berangkat Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:21

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan yang Digarap Bos Pakaian Dalam Hanan Supangkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:11

Selengkapnya