Berita

Mantan ketua Fraksi MPR PBB MS Kaban/Net

Politik

MS Kaban: Jika Dekrit Gus Dur Didukung TNI-Polri, Jadi Itu DPR Bubar

JUMAT, 23 JULI 2021 | 14:12 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Politisi senior Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban memberikan pandangannya menjelang lengsernya Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden RI ke-4, 20 tahun yang lalu.

MS Kaban ingin menyampaikan bahwa proses percepatan lengsernya Gus Dur sebagai Presiden ialah adanya dekrit presiden, bukan dua skandal besar yakni Buloggate dan Bruneigate yang dialamatkan kepada Gus Dur.

Kendati demikian menurut Kaban, lain cerita, jika dekrit presiden pada 23 Juli 2001, yang isinya membekukan MPR dan DPR, mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat, dan membekukan Partai Golkar yang dikeluarkan oleh Gus Dur Senin dini hari sekitar pukul 01.30 itu didukung oleh TNI-Polri.


"Kalau seandainya pada saat itu pembubaran parlemen didukung oleh TNI dan Polri, menurut saya sih jadi," tandas Kaban saat menjadi pembicara Secangkir Opini bertajuk “20 Tahun Pemakzulan Gus Dur: Siapa Sang Dalang?” yang ditayangkan akun Youtube Refly Harun, Kamis malam (22/7).
 
Keyakinannya itu berasarkan sejarah perjalanan bangsa, dimana Presiden Soekarno pada 5 Juli 1959 mengeluarkan dekrit yang isinya membubarkan Badan Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-undang dasar dari UUD Sementara 1950 ke UUD 1945.

"Dekrit itu bisa berjalan karena didukung oleh tentara, didukung oleh AH Nasution, kalau saat itu tidak ada dukungan militer, saya kira dekrit tidak mulus," imbuh Kaban.  

Disisi lain, Kaban yang saat itu menjadi ketua Fraksi MPR PBB mengakui sejak awal dirinya tidak yakin Gus Dur bakal menjadi Presiden, mengingat saat itu poros tengah yang dimotori oleh Amien Rais sangatlah kuat, ditambah PDIP sebagai partai politik pemenang Pemilu tahun 1999 merasa Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri yang pantas untuk jadi Presiden.

"Saya menyangka yang jadi Presiden itu pak Amien Rais," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya