Berita

Menteri Keamanan Jenderal lvaro López Miera/Net.

Dunia

Jatuhkan Sanksi Untuk Menteri Keamanan Lopez Miera, Bukti Biden Tidak Mungkin Melunak Pada Kuba

JUMAT, 23 JULI 2021 | 10:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat kembali menjatuhkan sanksi kepada entitas Kuba. Kali ini sanksi tersebut menyasar Menteri Keamanan Kuba Jenderal Alvaro Lopez Miera bersama unit pasukan khusus kementerian dalam negeri.

Dalam keterangannya pada Kamis (22/7), Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi tersebut dijatuhkan atas dugaan adanya pelanggaran hak asasi manusia dalam tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah awal bulan ini.

AS menggambarkan Miera sebagai pemimpin entitas yang anggotanya terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia yang serius.


Ini menandai langkah konkret pertama pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menerapkan tekanan pada pemerintah Kuba, di tengah seruan yang datang dari anggota parlemen AS dan komunitas Kuba-Amerika untuk menunjukkan dukungan yang lebih besar bagi protes terbesar yang menghantam pulau itu dalam beberapa dekade.

Kecepatan pemerintah AS untuk membuat sanksi baru lebih lanjut menandakan Biden sangat tidak mungkin untuk melunakkan pendekatan AS ke Kuba dalam waktu dekat setelah pendahulunya, Donald Trump, membatalkan détente (relaksasi) era Obama yang bersejarah dengan Havana.

"Ini baru permulaan," kata Biden dalam sebuah pernyataan, yang menyatakan kecaman atas "penahanan massal dan pengadilan palsu."

"Amerika Serikat akan terus memberikan sanksi kepada individu yang bertanggung jawab atas penindasan rakyat Kuba," katanya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/7).

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez, dalam sebuah pesan di Twitter, menolak sanksi tersebut, dan mengatakannya sebagai tindakan yang tidak berdasar.

Pekan lalu, ribuan warga Kuba turin ke jalan untuk melakukan protes menentang krisis ekonomi yang menyebabkan kekurangan barang-barang pokok dan pemadaman listrik. Mereka juga memprotes penanganan pemerintah terhadap pandemi virus corona dan pembatasan kebebasan sipil. Ratusan aktivis ditahan.

Pemerintah Kuba sendiri menyalahkan protes sebagian besar pada apa yang disebutnya sebagai tindakan 'kontra-revolusioner' yang dibiayai AS yang mengeksploitasi kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh sanksi yang dijatuhkan Washington.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya