Berita

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto/Net

Politik

Satyo Purwanto: Jangan Harap Rakyat Patuhi PPKM Darurat Jika Pemerintah Tidak Patuh Jalankan UU Kekarantinaan Kesehatan

SELASA, 20 JULI 2021 | 18:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintah jangan berharap rakyat akan patuh atas kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jika tidak patuh terhadap UU Kekarantinaan Kesehatan dan Wabah Penyakit Menular.

Begitu yang disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto.

Menurut Satyo, PPKM Darurat merupakan bentuk dari sebuah distorsi dari penerapan karantina kesehatan dan pengendalian wabah.

Dalam pandangan Satyo pemerintah harus mematuhi UU Kekarantinaan Kesehatan. Yakni menjamin kebutuhan dasar masyarakat agar korban jiwa akibat Covid-19 tidak semakin berlarut-larut.

"Lemah legal standingnya makanya harus disetop, tidak boleh diperpanjang, pemerintah harus kembali kepada UU Karantina kesehatan dan jalankan kewajiban terhadap seluruh sektor masyarakat yang terdampak demi mengendalikan pandemi," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/7).

Pemerintah pun kata Satyo, harus berani jujur dan meminta maaf karena telah salah memilih opsi pengendalian pandemi virus corona baru (Covid-19) dengan model PPKM Darurat.

"Jangan berharap rakyat patuh menerapkan PPKM Darurat, sementara pemerintah pun tidak patuh menjalankan UU 6/2018 tentang Karantina Kesehatan dan UU 4/1984 tentang Wabah penyakit menular," kata Satyo.

Karena masih kata Satyo, setiap warga masyarakat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan harus sesuai dengan saran ahli kesehatan dan ahli epidemiologi.

"Tersedianya kebutuhan pangan dan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari lainnya selama karantina," pungkas Satyo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya