Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Mengeliminasi Varian Delta

SELASA, 20 JULI 2021 | 06:06 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

SELAIN menjadi pintu masuk yang berukuran sangat besar dari sudut pandang besar ukuran makhluk rombongan super mikro Covid-19 varian Delta, maka perempatan pertemuan antara paru-paru dari saluran tenggorokan, hidung, mata, dan kerongkongan pada tubuh manusia.

Kemudian mulut manusia berfungsi sebagai mekanisme alat semburan droplet. Droplet yang secara efektif mampu menularkan Delta ke paru-paru manusia, sebagai pusat-pusat sasaran inang yang lainnya.

Paru-paru inang, yang mempunyai lahan subur sebagai pusat kondusif untuk perkembangbiakan berlipat-lipat ganda dari virus Delta. Pusat perkembangbiakan Delta yang teknik menyerang mengikuti metoda snowball secara berantai.

Semburan droplet Delta yang konon dapat mencapai jarak 2 hingga 7 meter, itu yang kemudian direspons untuk pencegahan berupa menjaga jarak dan menggunakan masker Standar Nasional Indonesia sebanyak 2 lapis.

Kebasahan droplet Delta diminimalisasikan menggunakan cairan pengencer sabun dan desinfektan. Gejala delta secara umum antara lain ditunjukkan oleh batuk, demam, dan pilek sebagaimana gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas.

Persoalannya adalah, Flu Delta ini mempunyai daya serang bekembangbiak secara cepat sekali dan mematikan.

Persoalan diperumit ketika pemerintah menggunakan pendekatan keamanan berupa melaksanakan taktik lockdown dengan dosis tidak tepat untuk menyelesaikan gejala flu Alpha Delta sebagai tindakan menuntaskan persoalan pandemi kesehatan masyarakat.

Akibatnya, Covid-19 beserta varian Alpha dan Delta tidak kunjung tereliminasi. Persoalan invasi berukuran super mikro, namun diantisipasi dengan embargo penyekatan isolasi super duper makro dari sudut pandang serangan biologis varian Delta.

Prosedur mekanisme pengamanan berupa sterilisasi total kepada manusia sebagai tersangka inang-inang sumber penularan itu mempunyai dampak negatif berupa resesi ekonomi.

Resesi menghasilkan Pemutusan Hubungan Kerja secara massal, naiknya jumlah penduduk miskin, menaikkan kesenjangan sosial, menimbulkan kelaparan, menaikkan destabilisasi politik, memperbesar ketidakpercayaan terhadap kemampuan negara dalam mengeliminasi varian Delta, namun sementara itu persoalan rasio alokasi ruangan praktik terapi Covid-19 dibandingkan penyakit lainnya tidak kunjung tuntas diperbesar.

Kapasitas rumah sakit gagal dilipatgandakan pada kondisi dukungan sistem pembayaran tagihan Covid-19 yang sangat kalah cepat dalam berkejaran dengan jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan isolasi mandiri.

Tingginya rasio jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah membesarkan kepanikan luapan eksploitasi kesedihan massal. Itu jika dibandingkan dengan euforia jumlah pasien yang berhasil dinyatakan sembuh dari identifikasi positif menggunakan swab PCR menjadi negatif.

Artinya, persoalan besar ukuran Covid-19 super mikro varian Delta, yang diblokade secara darurat menggunakan teknik sterilisasi super duper makro dari sudut pandang besar perbandingan ukuran varian Delta, itu perlu diperbaiki. Fokus pada pendekatan kedokteran.

Penulis adalah peneliti Indef dan pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya