Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net

Politik

Wajar Kepercayaan Publik Merosot Ke Pemerintah, Manajemen Penanganan Covid-19 Sudah Kacau Dari Dulu

SENIN, 19 JULI 2021 | 15:54 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Merosotnya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah sesuai dengan menajemen penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air yang amburadul sejak awal pandemi masuk ke tanah air.

Begitu pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, menanggapi temuan survei LSI mengenai tingkat kepercayaan publik terhadap penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah.

"Dari dulu kepercayaan publik terhadap pemerintah itu rendah. Soal kepercayaan publik terhadap pemerintah itu hancur. Rakyat sudah sebel terhadap pemerintahnya sendiri," kata Ujang saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (19/7).

Menurut Ujang, apabila publik sudah merasa dikecewakan, maka akan bukan hal mudah untuk megembalikan citra baik pemerintahan di hadapan publik.

"Sulit untuk mengembalikan kepercayaan publik yang sudah merosot," tegasnya.

Atas dasar itu, Ujang memandang sudah sepatutnya pihak terkait pelaksanaan kebijakan penanganan Covid-19, dalam hal ini Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk sadar diri jika PPKM gagal maka harus mundur.

"Mestinya orang-orang di kabinet yang diamanahi penanganan Covid-19 dan jika dianggap gagal, mestinya di reshuffle atau mengundurkan diri," kata Ujang.

Berdasarkan hasil survei nasional Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat kepercayaan masyarakat terhadap presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa menangani pandemi Covid-19 merosot tajam selama 6 bulan terakhir.

Tercatat, masyarakat yang percaya Jokowi bisa menangani pandemi terus menurun mencapai 43 persen. Sementara itu, hanya 54,6 persen menjawab sangat tidak percaya, tidak percaya dan biasa saja.

Sedangkan yang tidak menjawab hanya 3,5 persen.

"Jadi untuk pertama kalinya pada bulan Juni tingkat kepercayaan terhadap presiden itu di bawah 50 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Minggu (18/7) kemarin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya