Berita

Anggota DPD RI Fahira Idris/Net

Politik

Vaksin Berbayar Tepat Dibatalkan, Sesuai Kesepakatan Global

SABTU, 17 JULI 2021 | 18:59 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keputusan pembatalan vaksin berbayar oleh Presiden Joko Widodo diapresiasi Anggota DPD RI Fahira Idris.

Menurut Fahira, pembatalan vaksin berbayar yang diberi label "Vaksin Gotong Royong Individu" tersebut meneguhkan status vaksin Covid-19 sebagai public goods atau barang umum milik publik.

Ia menjelaskan, status vaksin di masa darurat Covid-19 sekarang ini harus bisa diakses siapa saja dan kapan saja.


"Itulah kenapa ada kesepakatan global bahwa pengembangan vaksin tidak boleh hanya digunakan untuk kepentingan satu negara agar kesembuhan global atau dunia bisa terwujud," ujar Fahira dalam keterangan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (17/7).

Dalam prinsipnya, Fahira memandang vaksinasi Covid-19 harus bisa menyentuh siapa saja dan di mana saja di dunia. Sehingga, rencana program Vaksinasi Gotong Royong Individu berbayar bertolak belakang dengan prinsip tersebut, dan tepat dibatalkan.

Menurut Fahira, tantangan penanggulangan pandemi di Indonesia saat ini masuk dalam fase yang sangat penting. Jika gelombang besar kasus positif yang terjadi saat ini bisa tertangani dengan baik maka Indonesia berpotensi menjadi salah satu negara di dunia yang berhasil mengendalikan pandemi dan kehidupan ekonomi warganya.

Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka situasi darurat akan berkepanjangan, dan ini sangat merugikan Indonesia sebagai sebuah bangsa besar.

Ke depan, lanjut Fahira, kebijakan-kebijakan yang berpotensi melahirkan kontroversi dan penolakan masyarakat luas seperti vaksinasi gotong royong individu berbayar sebaiknya dihindari. Di situasi darurat seperti ini fokus dan totalitas menjadi syarat agar bangsa ini bisa keluar dari situasi genting.

"Jika Pemerintah, para pemangku kepentingan dan tentunya masyarakat saling mengisi, memahami, dan saling percaya maka gelombang dan lonjakan kasus positif yang terjadi saat ini bisa kita tangani dengan baik," tutur Fahira.

"Salah satu cara agar rasa saling mengisi, memahami, dan saling percaya terbangun dan terbentuk adalah menghindari kebijakan-kebijakan yang berpotensi mendapat protes publik," tandasnya.

Pembatalan vaksinasi berbayar yang rencananya akan dibuka layanannya di apotek Kimia Farma diputuskan Presiden Joko Widodo setelah mendapat respon dan masukan dari masyarakat luas.

Keputusan tersebut disampaikan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dalam keterangan virtual yang disiarkana kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat kemarin (16/7).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya