Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

RR Mengkritik Malah Dapat Tuduhan Dari Pejabat Tinggi, Pengamat: Dilema Demokrasi Indonesia, Kritikus Dianggap Pembenci

SABTU, 17 JULI 2021 | 16:09 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kritikan yang disampaikan oleh ekonom senior dr. Rizal Ramli terkait penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air mendapat respons dari salah seorang pejabat tinggi negara. Namun, respons tersebut justru dibalas dengan tuduhan politis terhadap mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, case yang dialami oleh tokoh nasional sekaliber RR, sapaan karib Rizal Ramli, semakin menunjukkan dilematika demokrasi di Indonesia.

Menurutnya, di Indonesia para pengkritik acapkali mendapatkan tudingan miring oleh pihak-pihak pro pemerintah, karena dianggap pembenci.  

"Dilema demokrasi di Indonesia, kritikus dianggap pembenci, padahal sah saja sebagai dialog publik ke pemerintah," ujar Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (17/7).

Dedi Kurnia Syah memandang, seharusnya presiden dan seluruh penyelenggara negara, termasuk loyalisnya, bersikap ksatria ketika mendapat kritik dari banyak elemen masyarakat. Karena menurutnya, kritik tidak akan meruntuhkan rezim.

"Ia hanya pengingat," imbuhnya.

Atas dasar itu, Peniliti IPO ini berharap pemerintah tidak antikritik di periode kedua jabatan Presiden Joko Widodo, dan seharusnya bisa memperbaiki komunikasi dalam menghadapi setiap kritik yang menghujam.

Sebab dalam pandangan Dedi Kurnia Syah, kritik merupakan bentuk koreksi dan check and balances di dalam sebuah negara demokrasi.

"Pemerintah sangat perlu memperbaiki cara merespon kritik, agar keberadaan suara warga negara tidak diabaikan. Secara politik, publik punya hak untuk mendengar juga didengar, mereka bukan saja diperuntukkan untuk memilih pada saat Pemilu, tetapi juga sebagai kelompok kontrol penguasa," pungkasnya.

Seorang pejabat tinggi negara mengirimkan sebuah pesan kepada ekonom senior DR. Rizal Ramli. Di dalam pesannya itu, sang pejabat mengakui betapa tidak mudah menangani varian Delta dari SARS Cov-2 yang menyebabkan angka kasus Covid-19 di dalam negeri melonjak tinggi selama lebih dari tiga pekan.

Tak selesai di situ, sang pejabat tinggi negara menuduh Rizal Ramli memiliki niat buruk di balik kritik yang kerap disampaikannya mengenai penanganan pandemi di tanah air.

"Agar Anda tahu, sangat sulit mengatasi Delta variant. Belum ada negara yang mampu mengatasi secara total varian Delta ini. Tanam dulu birahi politik Anda. Jangan menambah buruk keadaan karena kebencian atau merasa paling hebat," tulis sang pejabat tinggi negara dalam pesannya kepada Rizal Ramli.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya