Berita

Anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin/Net

Politik

Didi Irawadi: Pernyataan Luhut Ambigu, Rakyat Bisa Sesat Sikapi Pandemi Covid-19

JUMAT, 16 JULI 2021 | 18:44 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Menko Maritim dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan yang mengklaim mengklaim situasi terkendali lalu Covid-19 varian delta sulit dikendalikan dinilai ambigu.

Oleh karena itu, pernyataan yang kerap berubah-ubah itu bisa membingungkan masyarakat.

Demikian disampaikan Anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/7).


"Menko Luhut Pandjaitan seorang pejabat publik yang menjadi panglima utama memerangi Covid-19 harusnya tidak membuat pernyataan yang setiap saat berubah-ubah, bisa membingungkan masyarakat," ujar Didi Irawadi.

Menurut Didi, akibat pernyataan Luhut, justru akan membuat sebagian masyarakat ada yang tetap khawatir dan waspada.

Namun, sebagian lainnya bisa membuat masyarakat semakin kurang waspada.

"Pernyataan Menko Luhut Pandjaitan yang tidak firm terkait Covid-19 dengan statement berbeda-beda bisa buat sesat rakyat," tegasnya.

Didi menambahkan, berdasarkan fakta kasus Covid-19 terdeteksi meroket hingga hampir 57.000 kasus. Hal itu justru menunjukkan keadaan sudah sangat buruk.

"Jangan-jangan lebih dari itu jika swab lebih luas lagi dilakukan?" cetusnya.

Selain itu, kondisi nyata di lapangan bahwa masyarakat tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dalam situasi darurat ini.

Akibatnya, kata Didi, kematian banyak terjadi pada saat masyarakat terjangki sedang menjalani isolasi mandiri.

Kemudian, kematian di rumah sakit juga meningkat akibat pasien datang ke rumah sakit dengan kondisi kritis dan butuh penanganan segera.

Sebabnya, penanganan tidak bisa dilakukan secara maksimal karena jumlah ruang ICU tidak mencukupi, kekurangan pasokan oksigen, tenaga nakes terbatas.

"Fakta lainnya, masyarakat kesulitan membeli obat-obatan khusus Covid-19 dan kalaupun ada jumlahnya terbatas dan harganya sangat mahal," ungkapnya.

Dari fakta yang ada jumlah kasus baru dan kematian akibat Covid-19 trennya terus meningkat tinggi menunjukkan bahwa kondisi Covid-19 Indonesia memang tidak terkendali.

"Oleh karenanya pemerintah harus jujur jangan memberi kesan kepada rakyat seolah-olah Indonesia baik-baik saja," kata Didi.

"Jika pemerintah tidak transparan maka akan bisa fatal, sehingga rakyat menganggap ini hal biasa bukan hal gawat. Akibatnya penyebaran dan kematian terus makin meningkat," imbuhnya menegaskan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya