Berita

Mauritius/Net

Dunia

Mauritius Membuka Kembali Sektor Wisata Setelah Berbulan-bulan Ditutup Karena Pandemi

JUMAT, 16 JULI 2021 | 06:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah berbulan-bulan harus menutup diri dan terisolasi karena pandemi, Mauritius siap membuka pintunya untuk menyambut wisatawan mulai Kamis (15/7). Namun, tentu saja hanya wisatawan yang sudah divaksinasi serta melakukan tes PCR negatif yang diperbolehkan masuk ke negara itu.

Pandemi telah menghancurkan ekonomi Mauritius yang sepenuhnya banyak bergantung dari industri wisata, di mana pantainya yang masih asli menjadi surgawi bagi para pelancong yang rela menghabiskan uangnya di sini.

Menteri Keuangan Renanaden Padayachy mengatakan bahwa pemerintahan setempat telah melakukan pemulihan agar sektor wisata bisa kembali bergerak, dan bisnis bisa berputar lagi.


"Kami telah mempersiapkan pemulihan sektor ini secara bertahap dan berkelanjutan, dengan target 650.000 wisatawan selama 12 bulan ke depan," kata Padayachi, seperti dikutip dari AFP, Kamis.

Setelah pemulihan, diperkirakan akan ada 600 wisatawan yang akan mendarat pada pekan ini dengan tiga penerbangan dari Eropa dan Dubai.

Kedatangan turis adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu di negara kepulauan di barat daya Samudra Hindia itu.
Sopir taksi George Lepoigner mengatakan dia tidak sabar menunggu para turis mulai berbondong-bondong kembali ke pantai Mauritius yang bermandikan sinar matahari.

"Tanpa turis di negara ini, kami tidak memiliki mata uang asing yang mengalir masuk. Kami tidak memiliki dana untuk membuat kami terus berjalan," kata laki-laki 55 tahun ini.

Sebelum pandemi melanda, industri pariwisata dan perhotelan meraup sekitar 24 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan mempekerjakan hampir seperempat tenaga kerja.

Tetapi ketika pandemi datang, ekonomi Mauritius menyusut 15 persen, sehingga negara itu sangat membutuhkan turis untuk kembali.

Namun sesungguhnya, efek pandemi tidak terbatas pada sektor pariwisata saja, tetapi juga meluas ke bidang ekonomi lain termasuk transportasi, pertanian, ritel, dan layanan pendukung.

"Mauritius tidak luput dari guncangan dan kehancuran ekonomi dengan efek riak di luar sektor itu sendiri," kata ekonom Rama Sithanen kepada AFP.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya