Berita

Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution/RMOL

Politik

Luhut Tantang Pengkritik Penanganan Covid-19, Syahrial Nasution: Ngancam Boleh, Dikritik Tidak Terima

SENIN, 12 JULI 2021 | 21:33 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan menantang pihak yang mengatakan penanganan Covid-19 tidak terkendali untuk datang kepadanya dikritik.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat  untuk Jawa Bali itu mengatakan, akan menunjukkan ke muka para pihak yang menuding penanganan Covid-19 tidak terkendali.

"Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukkin ke mukanya bahwa kita terkendali, jadi semua kita laksanakan," demikian penjelasan Luhut yang dilansir dari akun Youtub Sekretariat Presiden, Senin (12/7).

Tantangan itu mendapatkan respons dari Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution.

Seraya mentautkan berita soal pernyataan Luhut yang menantang para pengkritiknya, Syahrial mencuitkan keheranannya dengan pernyataan Luhut.

Sebab, saat ada yang membantah justru dianggap tidak memiliki adab terhadap orang yang lebih tua.

Lebih lanjut, Syahrial mengatakan, jika kondisi penanganan Covid-19 dibiarkan faktanya data di lapangan sangat memprihatinkan.

"Capek deh. Kalo dibantah, dikira nggak punya adab sama yang lebih tua. Didiamkan, ada data yang menunjukkan tidak semanis yang disampaikan," demikian kutipan cuitan Syahrial melalui laman Twitter pribadinya, Senin (12/7).

Politisi yang juga Sekjen The Founding Father House ini menegaskan bahwa pandemi Covid-19 berkaitan erat dengan nyawa manusia.

Dengan demikian, Syahrial berpandangan pemerintah harus menjelaskan secara gamblang. Sebab, ada banyak orang yang saat ini sedang bertaruh nyawa melawan Covid-19.

"Kalo nggak dijelaskan, diri kita, keluarga dan sahabat sedang bertaruh nyawa. Ngancam boleh, dikritik gak terima. Padahal sama-sama orang Indonesia," pungkas Syahrial.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya