Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Pandemi Covid-19: Penguncian Dan Lonjakan Harga Rumah Bikin Orang Inggris Banyak Yang Semakin Kaya

SENIN, 12 JULI 2021 | 11:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pandemi ternyata tidak hanya menimbulkan kemiskinan. Keluarga di Inggris justru banyak yang mengalami peningkatan kekayaan. Ini dibuktikan dengan meledaknya harga pasar perumahan dan lonjakan harga saham.

Penelitian dari lembaga think tank Resolution Foundation Inggris, dalam laporannya pada Senin (12/7) mengatakan, rata-rata rumah tangga Inggris mengalami kenaikan kekayaan sebesar 7.800 pound atau sekitar 10.800 dolar karena kenaikan harga asetnya, seperti dilaporkan Reuters.

Harga rumah Inggris terus naik bahkan di tengah pandemi, meskipun aktivitas di pasar properti melemah di tengah pemberlakuan penguncian.


Sementara harga aset melambung, pengeluaran sehari-hari mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pandemi tidak membuat mereka harus pergi menonton biskop, liburan, atau melakukan kegiatan yang mengeluarkan biaya tinggi.

Dan selama masa penguncian, banyak keluarga di Inggris memilih menabung.Ini menjadi salah satu faktor yang membuat keluarga di Inggris mengalami peningkatan.

Peningkatan kekayaan ini dialami nyaris oleh semua rumah tangga. Hanya saja, tentu terlihat perbedaannya. Sementara yang kaya akan semakin kaya dengan harga aset yang kian meningkat, dan bagi yang tidak kaya hanya bisa menikmati kenaikan kekayaan rata-rata sebesar 86 pound atau 119 dolar.

Mereka yang memiliki banyak aset seperti rumah misalnya, akan menikmati persentase kekayaan didorong oleh kenaikan tajam harga rumah. Dibantu oleh pemotongan pajak pembelian properti dan permintaan yang lebih besar untuk rumah yang lebih luas yang cocok untuk bekerja dari rumah, maka harga rumah di Inggris naik 9,9 persem di tahun ini hingga setidaknya sampai Maret. Ini adalah kenaikan terbesar sejak 2007.

Lembaga think tank itu juga menyarankan agar pemerintah Inggris melihat lebih keras bagaimana mengenakan pajak atas peningkatan kekayaan.

Temuan ini juga mungkin menarik minat Bank of England, yang berpikir ekonomi Inggris mungkin mendapat dorongan sederhana dari rumah tangga yang menghabiskan sebagian dari kekayaan ekstra mereka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya