Berita

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution/Repro

Politik

Demokrat: Jokowi Harus Jadi Panglima Perang Covid-19, Dan Buzzer Harus Ditertibkan!

SABTU, 10 JULI 2021 | 20:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tuntutan agar Presiden Joko Widodo memimpin jalannya pelaksanaan kebijakan penanganan Covid-19 kembali disampaikan Partai Demokrat.

Kali ini, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution menyinggung soal keterbatasan oksigen medis dan obat-obatan Covid-19 dalam beberapa waktu terakahir, karena langka dan harganya membumbung tinggi.

Persoalan-persoalan tersebut, menurutnya, perlu diatasi oleh pemerintah dengan cara komando langsung dari Jokowi. Sebab, sosok pemimpin memiliki legitimasi yang kuat dalam merajut kebersamaan seluruh komponen bangsa agar bahu membahu menghadapi krisis kesehatan ini.

"Karenanya Presiden Jokowi harus jadi panglima untuk menaikkan imun masyarakat agar siap perang melawan Covid-19," ujar Syahrial kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/7).

Tak lebih penting dari itu, pengaruh seorang Presiden juga dianggap mampu memaksimalkan manajemen krisis dan bencana yang terjadi.

Misalnya saja, mengenai pengerahan aparat keamanan dalam menindak orang-orang yang melanggar aturan. Bahkan menurut Syahrial, sikap buzzer yang selalu membully kritik membangun masyarakat terkait penanganan Covid-19 juga bisa ditertibkan oleh Jokowi.

"Dengan memimpin langsung, maka aparat, birokrasi dan buzzer lebih mudah ditertibkan. Semua (masukan) elemen masyarakat berhak didengar karena menyangkut nyawa manusia," tuturnya.

Lebih lanjut, Syahrial berharap Jokowi bisa mengambil alih jalannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 yang tengah diterapkan di 122 kabupaten/kota di wilayah Pulau Jawa-Bali dan 15 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali.

"Presiden Jokowi sebaiknya ambil alih seluruh komando penyelamatan akibat wabah Covid-19. Negara sudah pada level kritis. Legitimasi Jokowi cukup kuat untuk merajut seluruh komponen bangsa agar bersatu dan kompak keluar dari krisis kesehatan yang makin berat," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya