Berita

Penasihat Covid-19 Gedung Putih Anthony Fauci/Net

Kesehatan

Anthony Fauci: Saat Ini Belum Diperlukan Suntikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

SABTU, 10 JULI 2021 | 15:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penasihat Covid-19 Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan bahwa saat ini suntikan dosis ketiga vaksin belum diperlukan, merujuk pada pernyataan Pfizer sebelumnya yang akan meminta persetujuan pemerintah untuk memberikan izin pemberian dosis ketiga vaksin Covid-19.

Pernyataan tersebut disampaikan Fauci dalam sebuah wawancara bersama CNN yang dipandu Wolf Blitzer pada Jumat (9/7) malam waktu setempat.

Fauci juga mengatakan bahwa dirinya terkejut karena Pfizer tidak memberikan peringatan kepada FBI sebelum mereka mengumumkan langkahnya itu.


“Tentu saja, Pfizer sedang melakukan studi mereka sendiri… dan seperti yang telah mereka indikasikan, mereka akhirnya akan mengajukan permohonan untuk mendapatkan otorisasi untuk memberikan booster,” kata Fauci seperti dikutip dari RT, Sabtu (10/7).

"Mereka yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna, atau salah satu suntiian tunggal Johnson & Johnson, tidak perlu mendapatkan booster sekarang," katanya.

Namun, Fauci juga mencatat bahwa studi tentang dosis tambahan sedang berlangsung di Food and Drug Administration, Centers for Disease Control and Prevention, serta National Institutes for Health, menunjukkan bahwa mereka tidak dikesampingkan untuk selamanya.

"Karena itu, FDA, CDC, dan NIH sekarang mengumpulkan informasi melalui studi klinis untuk menentukan apakah dan kapan kita membutuhkan booster. Tapi itu tidak sekarang. Tidak ada yang berubah sehubungan dengan rekomendasi CDC," tegas Fauci.

Sebelumnya pihak Pfizer mengatakan pada hari Kamis (8/7), bahwa, meskipun "respon imun yang kuat" diamati setelah dua dosis inokulasi, itu akan mempelajari apakah "dosis ketiga akan meningkatkan mereka lebih lanjut."

Kepala ilmuwan perusahaan menambahkan kepada Reuters bahwa mereka akan meminta persetujuan federal untuk mengijinkan suntikan booster bulan depan, mencatat bahwa data dari beberapa negara, yaitu Israel, menunjukkan bahwa vaksin dapat kehilangan efektivitas di tengah penyebaran cepat 'varian Delta' dan mutasi lainnya.

Fauci, bagaimanapun, mengatakan pengumuman itu mengejutkannya, dan mengatakan bahwa CEO Pfizer Albert Bourla bahkan menghubunginya untuk meminta maaf karena tidak memberi tahu.  

"Pesannya sangat jelas: CDC dan FDA mengatakan jika Anda telah sepenuhnya divaksinasi, pada saat ini Anda tidak memerlukan suntikan booster," demikian Fauci.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya