Berita

Petugas kesehatan Thailand mengimunsasi warga/Net

Dunia

Varian Delta Diperkirakan Mendominasi Thailand, Pemerintah Berlakukan Jam Malam Di Empat Provinsi

SABTU, 10 JULI 2021 | 13:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Thailand akan memberlakukan sejumlah langkah ketat untuk menahan lonjakan kasus Covid-19, termasuk jam malam di Bangkok dan lima provinsi yang berdekatan selama dua pekan mulai Senin (12/7).

Jam malam yang sama, yang mulai berlaku pada pukul 9 malam hingga 4 pagi juga akan diberlakukan di empat provinsi paling selatan yaitu Narathiwat, Pattani, Songkhla dan Yala.

Pengumuman tersebut disampaikan Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) pada Jumat (9/7) sore waktu setempat.


Langkah-langkah yang diperketat akan mempengaruhi Greater Bangkok, yang meliputi ibu kota dan lima provinsi tetangga yaitu Nonthaburi, Pathum Thani, Nakhon Pathom, Samut Prakan dan Samut Sakhon.

Itu termasuk penutupan mal department store kecuali untuk bisnis seperti supermarket, yang akan diizinkan beroperasi hingga jam 8 malam.

Tempat lain yang diizinkan buka sampai jam 8 malam di mal adalah bank, apotek, toko yang menjual perangkat komunikasi, dan pusat vaksinasi.

Seluruh restoran juga harus ditutup jam 8 malam, juga pemberlakuan bekerja dari rumah untuk semua bisnis. Penegakan ketat langkah-langkah jarak sosial, juga meniadakan layanan transportasi umum dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi.

Aturan lainnya termasuk penutupan taman umum pada jam 9 malam, penutupan semua bisnis berisiko infeksi seperti salon, spa, dan panti pijat tradisional.

Perkumpulan tidak lebih dari lima orang, kecuali untuk acara keagamaan. Toko serba ada dan pasar malam tutup dari jam 8 malam hingga jam 4 pagi.

Asisten juru bicara CCSA Apisamai Srirungson menekankan tindakan penguncian akan fokus pada Greater Bangkok. Namun, pos pemeriksaan akan didirikan mulai Sabtu di semua provinsi untuk mencegah pergerakan orang, katanya.

Greater Bangkok adalah pusat gelombang virus ketiga yang dimulai pada awal April, dipicu oleh kedatangan strain Delta yang pertama kali ditemukan di India. Kasus baru juga melonjak di empat provinsi selatan, tetapi sebagian besar terpapar varian Beta pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Pejabat kesehatan mengatakan varian Delta akan segera mendominasi di Thailand.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya