Berita

Don Adam usulkan produsen oksigen tingkatkan produksi sesuai kapasitas/Net

Nusantara

Untuk Atasi Kelangkaan Oksigen, Begini Usulan Don Adam

JUMAT, 09 JULI 2021 | 17:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kelangkaan oksigen yang terjadi tak melulu karena meningkatnya kebutuhan di masyarakat sebagai buntut dari penambahan kasus positif Covid-19 yang melonjak tinggi belakangan ini.

Lebih jauh lagi, tingkat produksi pabrik oksigen di tanah air, khususnya oksigen medis, juga belum maksimal untuk bisa memenuhi kebutuhan yang meningkat drastis.

Untuk itu, sebuah usulan dikemukakan Ketua Badan Penanggulangan Bencana Ikatan Alumni (IA) ITB, Adamsyah Wahab, terkait produksi oksigen di tanah air.


"Sebaiknya para pihak produsen liquid oxygen di Pulau Jawa, terutama yang di area Jawa Barat (yang mempunyai Air Separation unit plant) mengaktifkan dan memaksimalkan produksi oksigen cair (setting pabrik nya menjadi Mode liquid oxygen)," tulisnya melalui akun Twitter, @DonAdam68, Jumat (9/7).

Usulan berikutnya dari pria yang karib disapa Don Adam ini ditujukan khusus kepada Asosiasi Gas Industri untuk memantau produksi setiap anggotanya sesuai dengan kapasitas pabrik.

"Meminta Asosiasi Gas Industri, memantau produksi oksigen cair vs kapasitas dari masing-masing anggotanya. Agar para pihak depo ataupun filling station tidak kekurangan oksigen untuk diisi ke tabung-tabung," jelas Don Adam.

"Selama masa krisis, para produsen oksigen di Indonesia harus memaksimalkan produksi LOX dalam hal memfokuskan keuntungan dari efisiensi pabrik?" imbuhnya.

IA ITB sendiri punya program sosial Gerakan Tabung Oksigen untuk membantu masyarakat yang harus dirawat karena terpapar Covid-19 dan membutuhkan pasokan oksigen.

Melalui gerakan ini, masyarakat yang membutuhkan oksigen bisa mengajukan permintaan bantuan kepada IA ITB setelah melakukan pendaftaran secara gratis. Masyarakat hanya perlu mengembalikan tabung yang sudah diisi kembali saat sudah selesai.

Bagi masyarakat yang ingin berkontribusi dalam Gerakan Tabung Oksigen untuk kemanusiaan Ganesha Peduli, bisa menghubungi IA ITB melalui Don Adam (0819-3232-1700) dan Fuazi (0813-1792-6336) untuk wilayah Jakarta.

Atau Hariyadi (0812-1001-8617), Praherdian (0816-4201-760), dan Adhi Rachdian (087 881 551 553) untuk wilayah Bandung.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya