Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Moskow: Seruan Prancis Agar Tidak Gunakan Vaksin Dari Rusia Dan China Sangat Rasis Dan Neo-Nazisme

JUMAT, 09 JULI 2021 | 13:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, beraksi atas pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis yang mengatakan bahwa vaksin Rusia dan China tidak diakui di Uni Eropa. Zakharova mengecam bahwa seruan itu sangat rasisme dan hegemonisme.

Seruan Kementerian Luar Negeri Prancis untuk tidak mengakui vaksin Rusia dan China di UE tidak dapat diterima, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Kamis.

"Pernyataan seperti itu tidak dapat diterima. Ini adalah campuran rasisme, hegemonisme kekaisaran, dan neo-Nazisme," kata Zakharova, pada Kamis (8/7) menambahkan bahwa pernyataan pejabat Prancis itu berarti tidak memberi hak dan kesempatan yang sama bagi warganya.

"Ini melanggar hukum, etika, dan moral, mendorong dunia ke arah konfrontasi di tingkat yang lebih tinggi di masa pandemi ini," katanya, seperti dikutip dari Tass, Jumat.

Negara-negara Barat selalu melancarkan ketegangan dan sinisme demi keuntungan, kata Zakharova. Negara barat meninggalkan cita-cita humanistik mereka sendiri tanpa memikirkan nasib jutaan orang selama upaya kemanusiaan melawan pandemi. "Ini sangat mengejutkan," kata Zakharova.

Seorang menteri kabinet Prancis beberapa waktu lalu mendesak negara-negara UE untuk tidak menggunakan vaksin Covid-19 Rusia atau China kecuali jika disetujui oleh regulator obat-obatan blok itu.

Menteri Urusan Eropa Clement Beaune mengatakan, setiap orang yang memilih vaksin China atau Rusia akan sangat berisiko.

“Ini akan menimbulkan masalah dalam hal solidaritas kami, dan itu akan menimbulkan masalah risiko kesehatan, karena vaksin Rusia belum disahkan di Eropa,” kata pejabat itu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya