Berita

Yaowarat Road, jalan utama di Chinatown Bangkok, Thailand/Net

Bisnis

Pengusaha Thailand: Daripada Lockdown, Mending Percepat Vaksinasi Demi Jaga Stabilitas Ekonomi

JUMAT, 09 JULI 2021 | 12:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lonjakan kasus baru yang terjadi di Thailand membuat wacana lockdown nasional kembali bergema. Namun, rencana tersebut tidak terlalu mendapat sambutan baik dari para pelaku usaha di negara itu.

Alih-alih lockdown total, para pengusaha lokal lebih memililh opsi penguncian sebagian, terutama di daerah dengan jumlah infeksi parah untuk mengurangi dampak ekonomi.

Banyak pemimpin bisnis memperingatkan penguncian total nasional akan menyebabkan kerugian besar bagi ekonomi negara dan kerugian besar bagi perusahaan.


Hal itu dibenarkan ketua Kamar Dagang Thailand, Sanan Angubolkul. Dia mengatakan para pengusaha tidak setuju dengan penerapan kembali pembatasan nasional untuk mengekang penyebaran Covid-19, seperti yang terjadi selama gelombang pertama tahun lalu.

"Dampaknya akan sangat besar dan sektor bisnis tidak dapat mentolerir penguncian total lagi," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Jumat (9/7).

Seorang pengusaha bernama Boonyong Tansakul mengatakan, jika pemerintah memberlakukan kembali penguncian nasional maka akan timbul dampak kerugian yang lebih besar.

"Pada akhir Juni, pemerintah mengumumkan larangan makan di restoran. Sepertinya kita sudah melakukan penguncian sebagian," kata Boonyong.

Dia bersikeras satu-satunya cara untuk mengendalikan penyebaran pandemi adalah dengan mempercepat vaksinasi massal, dengan penekanan pada daerah perkotaan yang padat.

"Jika pemerintah bersikeras pada tindakan penguncian total, ia harus menawarkan solusi untuk orang dan bisnis yang terkena dampak, baik melalui pinjaman lunak atau subsidi untuk biaya tetap," kata Boonyong.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya