Berita

Anggota Komisi III DPR Habiburokhman/Net

Politik

Komisi III Minta Petugas Yang Menghardik Anggota Paspampres Dihukum Dan Direedukasi

JUMAT, 09 JULI 2021 | 07:54 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Situasi bencana seperti yang saat ini terjadi tidak boleh disamakan dengan situasi perang. Mereka yang ditertibkan dalam pos penyekatan adalah rakyat, bukan musuh.

Begitu kata anggota Komisi III DPR Habiburokhman menanggapi insiden seorang anggota Paspampres yang terkena penyekatan dan dihardik petugas. Menurutnya, petugas harus mengedepankan pendekatan yang edukatif dan persuasif.

“Beri penyadaran bawah ketentuan penyekatan dan lain sebagainya itu untuk kepentingan bersama,” tegasnya.

Di satu sisi, Habiburokhman meminta siapapun oknum yang menghardik petugas Paspampres itu untuk dihukum dan direedukasi.

Politisi Partai Gerindra ini mengingatkan bahwa Paspampres masuk dalam kategori sektor kritikal yang harusnya bebas dari penyekatan.

“Jangan sampai masyarakat menilai bahwa aparat arogan dan justru nggak paham hukum,” tuturnya.

Publik sempat disamaikan dengan insiden seorang prajurit Paspampres, Praka Izroi, dihardik petugas di Pos Penyekatan di Daan Mogot.

Semua itu berawal dari upaya petugas gabungan PPKM yang melakukan penyekatan kendaraan masuk ke Jakarta. Saat itu, Praka Izroi Gajah meminta izin untuk melintas karena dia harus segera tiba di markas Paspampres untuk melaksanakan apel pagi.

Kesalahpahaman terjadi hingga akhirnya muncul kata-kata “kamu Paspampres, memang kenapa?”.

Pihak kepolisian sendiri telah meminta maaf atas insiden ini dan langsung menindak anggota polisi berpakaian preman yang telah melakukan perbuatan tak baik dan melontarkan kata-kata kasar kepada prajurit TNI, Praka Izroi Gajah.

”Namanya di lapangan dinamikanya macam-macam. Anggota kita juga salah, kita terlalu kasar. Intinya seperti itu, jangan arogan dan sewenang-wenang," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya