Berita

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Kemnaker, Suhartono/Net

Dinamika

Perluas Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan Rekrut 664 Tenaga Kerja Sukarela

JUMAT, 09 JULI 2021 | 03:44 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kementerian Ketenagakerjaan resmi membuka rekruitmen 664 orang Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Tujuan dari TKS itu untuk melakukan pendampingan kegiatan Tenaga Kerja Mandiri yang terkait dengan perluasan kesempatan kerja.

Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Kemnaker, Suhartono menjelaskan, seluruh masyarakat yang potensial dan memiliki motivasi tinggi akan dilatih oleh Kemnaker selama lima bulan.

Usai mendapatkan pelatihan, mereka ditugaskan untuk mendampingi kelompok masyarakat peserta perluasan lapangan kerja.

Dijelasakan Suhartono, beberapa program perluasan kerja itu seperti program Tenaga Kerja Mandiri yang dibina langsung oleh Kemnaker melalui Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja.

"Program TKS mempunyai tujuan utama yakni ini mereka mampu belajar dan memetik pengalaman berharga dari aktifitas pendampingan yang mereka jalankan langsung dengan masyarakat sehingga pasca mengikuti program ini, mereka dapat merintis karir profesional mereka sesuai dengan minat dan bakat masing-masing," kata Suhartono, Jumat (9/7).

Selain itu, Suhartono berharap para alumni TKS dapat membuat inkubasi bisnis secara mandiri. Dengan demikian, dapat membuka peluang usaha/pekerjaan bagi masyarakat pengangguran yang ada di sekitarnya.

Ditambahkan Suhartono, dalam menjalankan tugas, setiap TKS dituntut untuk untuk memiliki kreativitas tinggi.

Kata Suhartono, para TKS juga dituntut menciptakan inovasi untuk membawa kelompok dampingan dapat mengembangkan usahanya apalagi saat pandemi seperti saat ini. Apalagi saat ini kondisi perekonomian Indonesia mengalami kelesuan akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).

Suhartono juga menegaskan bahwa ikhtiar Kemnaker memberdayakan masyarkat tidak berhenti hanya pada program pendayagunaan TKS.

Saat ini, pihaknya terus berusaha keras melanjutan berbagai program turunan berbasis kewirausaan di BLK UPTP dan BLK Komunitas Unggulan.

"Kini Kemnaker kian gencar membuka jejaring kemitraan (linked) dengan berbagai instansi/organisasi, baik pemerintah maupun non pemerintah, dalam lingkup nasional maupun internasional," sebut Suhartono.

Beberapa lembaga yang digandeng Kemnaker diantaranya: kementerian, dinas-dinas (SKPD) pemda, BUMN, perbankan, lembaga pendidikan dan pelatihan, dan lembaga pemberdayaan dan pendampingan masyarakat ditingkat nasional maupun internasional.

"Jejaring tersebut akan diarahkan untuk membantu Kemandirian  BLK Komunitas yang sedang dikonsolidasikan oleh Forum Koordinasi Nasional BLK Komunitas (FKN BLK Komunitas)," kata Suhartono

Dengan berbagai langkah itu, Kemnaker kata Suhartono, berharap kegiatan pemberdayaan masayarakat dalam rangka penciptaan kesempatan kerja mendapat dukungan maksimal dan juga hasil yang optimal.

"Pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan mendapatkan dukungan signifikan dari berbagai pihak dan mampu mencapai hasil yang optimal," pungkas Suhartono.

TKS adalah seseorang yang dipilih karena memiliki kapasitas tertentu yang dibutuhkan oleh para kelompok penerima bantuan kewirausahaan dari Direktorat Perluasan Kesempatan Kerja. Nantinya setiap TKS diberikan peran untuk menjadi, motivator, fasilitator, mediator dan sekaligus inovator.

Secara teknis, para TKS diberi beberapa tugas mendampingi TKM mengembangkan usaha, memperkuat jejaring kemitraan TKM, meningkatkan kapasitas TKM dan memfasilitasi TKM dengan akses pendukung usaha.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya